Dr. Muhammad Saekhan Muchit menyampaikan pandangannya dalam seminar nasional dan dialog interaktif yang diselenggarakan Koperasi Mahasiswa (KOPMA) di Aula rektorat. Senin (31/10). |
KAMPUS-
Koperasi Mahasiswa (KOPMA) sebagai koperasi tingkat kampus harus bisa
mengembangkan bisnisnya ke luar kampus. Hal itu mengemuka pada seminar nasional dan dialog interaktif di Aula Rektorat
lantai 3 yang diselenggarakan oleh KOPMA STAIN Kudus. Senin (31/10/16).
Saekhan Muchit, Waket I STAIN Kudus mengungkapkan bahwa seluruh
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) termasuk KOPMA, jangan hanya berkutat di dalam
kampus saja.
“Koperasi mahasiswa harus keluar sangkar (kampus) membuka usaha di
luar. Ini adalah tantangan bagi KOPMA,” ungkap Saekhan.
Ia menambahkan, STAIN Kudus sebagai perguruan tinggi Islam, seharusnya
bisa mencoba menggali keterkaitan koperasi dengan Islam. “Di kampus umum, keberadaan
koperasi dianggap biasa. Berbeda dengan kita (STAIN), ketika ditanya apa
hubungan koperasi dengan Islam maka anggota harus bisa menjawab,” tegasnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Ponco Prasetya. Menurutnya KOPMA
bukan dari, untuk, dan oleh mahasiswa saja, namun juga masyarakat. “Ketika kita
sudah sukses di KOPMA dan menjadi jagoan di kandang sendiri, kemudian selesai, apa
seperti itu?,” tanya Ponco ke peserta seminar.
Ia menggarisbawahi jika KOPMA ingin melebarkan sayap koperasi harus
mempunyai visi dan misi. Jangan keluar sangkar bila tidak mempunyai kedua
elemen tersebut. Disamping itu, lanjut Ponco, hal yang penting diperhatikan dalam mengembangkan KOPMA yakni mengetahui pelanggan koperasi. “Ketahui
pelanggan koperasi dahulu sebelum mengembangkan bisnis,” pungkasnya.[]