Tim Tamu Komunitas Fiksi Kudus (Kofiku) berfoto bersama dengan Kelas Inspirasi Kudus (KIK) dalam acara bedah Buku (ontologi cerpen) Sekawanan Gagak di Jurang Babi Yar |
PARIST:
Kudus, dalam rangka meningkatkan kepedulian dan pengalaman di dalam dunia
pendidikan Kelas Inpirasi Kudus (KIK) menggelar acara Pekan Inspirasi Kudus. Acara
ini berlangsung dua hari, yaitu Sabtu dan Minggu tanggal 10-11 Desember 2016 di
Kudus Extension Mall lantai 2, (10/12/2016).
Kegiatan ini dilakukan sebagai
follow up kegiatan kelas insprasi
dari kegiatan sebelumnya. Acara ini juga bekerja sama dengan
komunitas-komunitas di Kudus, meliputi Komunitas
Fiksi Kudus (Kofiku), Bangau Ruyung, Omah Dongeng Marwah dan lainnya. Kegiatan yang
dilaksanakan cukup banyak selama dua hari. Dibuka di hari Sabtu, acara dimulai
dari kegiatan talkshow, bedah buku,
pentas seni, pameran foto, musik akustik.
Acara lebih ramai
ketika Kofiku membedah buku(antologi cerpen) pertamanya yang berjudul Sekawanan Gagak di Jurang Babi Yar. Buku
ini ini terasa unik karena penulisnya pun dari berbagai kalangan, baik itu
mahasiswa, pekerja, dan pelajar. Demi satu tekat untuk menciptakan karya,
sehingga buku antologi cerpen ini bisa terbit.
Kofiku diundang KIK
sebagai bintang tamu untuk membedah buku sekaligus sharing. Rayhan M Abdurrohman sebagai premarkasa dari Kofiku
mengatakan bahwa pelaksanaan ini alhamdulillah
lancar dan tersampaikan walaupun agak grogi. Tak hanya sebatas itu, pembedahnya
pun diundangnya dari penulis fiksi yang karyanya sudah diakui di media cetak
maupun online, yaitu Al
Mahfud.
Bayu Sutanto salah satu
penulis muda kelas 8 SMPN 1 Kudus juga turut membuat cerpen di buku tersebut. Kecintaannya
terhadap dunia menulis sudah digemarinya sejak dulu. “Saya sudah hobi menulis
dan membaca sebelum masuk komunitas ini,” ungkapnya
“Saya ikut Kofiku sejak
kelas 7 SMP, awalnya diberitahu oleh guru jika ada dunia menulis tentang fiksi.
Setelah mendengarnya, kemudia saya segera ikut bergabung dan tertarik di
komunitas ini,” tambahnya.
Peduli
Sosial
Acara yang penuh inspirasi
ini dibuat semenarik mungkin, pada acara kedua di hari Ahadnya akan lebih banyak
penampilan dari komunitas Kudus. Syafrial Zulmi selaku penyelenggara mengatakan
untuk hari Ahad akan ada kegiatan lomba mewarnai, pembacaan puisi dari
Komunitas Omah Dongeng Marwah, pameran foto dan pemutaran video kelas insprasi.
KIK juga membuka
pendaftaran untuk relawan inspirator dan relawan dokumentator. Zulmi masih
membutuhkan beberapa orang untuk ikut membantu program KIK. Sebagai kegiatan
sosial, kemandirian dalam komunitasnya pun patut diakui. “Kami melakukan
beberapa langkah kelas inspirasi ini
dengan sukarela tanpa biaya dan meminta biaya,” ungkapnya.
Dirinya juga
mengungkapkan jika ada atribut-atribut yang membutuhkan biaya, maka akan berpikir
bersama dan bergotong-royong untuk menyelesaikannya. Komunitasnya masih
bergerak di lingkungan anak Sekolah Dasar (SD). “Acara ini masih terfokus pada anak-anak SD,
untuk kedepannya bisa menyelenggarakan acara yang lebih luas lingkupnya.” pungkas
Zulmi yang juga staff IT Unisula
Semarang. []
Haidar A