Para pengungsi musibah banjir sedang bercengkrama di aula Balai Desa Jati Wetan. Foto: Wafa/Paragraphfoto |
KUDUS, PARIST.ID – Bencana banjir yang
menggenangi Desa Jati wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah sejak
lima hari yang lalu masih belum surut. Akibatnya sebanyak 346 jiwa masih
mengungsi di balai desa setempat, Rabu (15/2/2017).
Para pengungsi tersebut berasal dari tiga dukuh yakni
Tanggulangin, Gendok, dan Barisan. Mereka mulai menempati posko siaga bencana
di aula balai desa sejak Jumat kemarin (10/2/2017). Data yang dihimpun oleh
reporter Parist menunjukkan, pengungsi yang berjumlah 346 jiwa itu terdiri dari
194 pengungsi perempuan dan 152 laki-laki.
Kepala desa Jati Wetan, Sunyitno (56) mengungkapkan, banjir yang
terjadi kali ini disebabkan oleh air yang berasal dari utara Kota Kudus yang
mengalir dan menumpuk di selatan Kota Kudus yang datarannya lebih rendah.
“Sudah tiga tahun terakhir, sejak tahun 2014 lalu, warga sini
mengungsi tiap kali banjir melanda. Posko siaga bencana kali ini kami tempatkan
di gedung aula balai desa yang masih dalam tahap pengembangan pembangunan ini,
“ ungkap kepala desa yang sudah menjabat 2 periode ini.
Ia menambahkan, selain itu berbagai bantuan berupa logistik
makanan, pakaian, serta kebutuhan lain seperti pembalut dan popok bayi, sudah
disiapkan oleh donatur. Sehingga kebutuhan sehari-hari para pengungsi tidak
perlu dikhawatirkan.
Tetap Nyaman
Salah satu pengungsi, Nasiran (45) menjelaskan bahwa dirinya
merasa nyawan saja di tempat posko. Ia tidak begitu khawatir dengan kebutuhan
sehari-hari keluarganya karena sudah dipenuhi oleh pihak desa.
“Ya, enak nggak enak ya seperti ini mas,” tuturnya.
Nasiran menyampaikan bahwa dirinya dan kepala keluarga yang lain
hampir setiap malam selalu pulang untuk menengok rumahnya yang terendam banjir.
Hal itu mereka lakukan sebagai upaya menjaga harta benda mereka yang masih
ditinggal di rumah.
Ia berharap agar pemerintah Kabupaten Kudus segera membangun
bendungan yang lebih kuat dan tinggi, agar debit air tidak tumpah menimpa warga
sekitar dan tidak terjadi banjir lagi. (Salim/lil)