Pemotongan Tumpeng. Wakil Ketua Satu STAIN Kudus Saekhan Muchit memotong tumpeng sebagai tanda pembukaan Haflah Ilmiah 3 bersama Ade Ahmad Ismail selaku PU LPM Paradigma 2017 |
KUDUS, PARIST.ID - Acara Haflah Ilmiah 3 yang dilaksanakan di GOR STAIN Kudus ini
bertemakan Menghidupkan Marwah Seni-Budaya Kaki Muria. Sebagai
peningkatan literasi dan keilmuan mahasiswa, acara ini pun dihadiri banyak
pihak. Tak hanya para mahasiswa yang berdatangan dilokasi, melainkan banyak
tamu undangan seperti SMA dan SMP sederajat yang memeriahkan acara tersebut,
Senin (27/02/2017).
LPM Paradigma terlihat sibuk mempersiapkan pembukaan acara Haflah
Ilmiah 3. Acara ini akan dilaksanakan sampai 4 hari kedepan (27 Februari – 02
Maret). Ade Ahmad Ismail, selaku Pimpinan Umum LPM Paradigma menuturkan bahwa
kegiatan Haflah Ilmiah 3 ini lahir karena rendahnya daya literasi mahasiswa di
STAIN Kudus.
Selain itu, Ismail menekankan bahwa literasi di Indonesia masih
sangat rendah. “Tingkat kesadaran pembaca Indonesia itu menduduki peringkat ke
60 dunia, hal ini membuktikan bahwa masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam
membaca, menulis dan berwacana,” jelasnya.
Tak Hanya LPM Paradigma, antusiasme pada acara Haflah Ilmiah 3
bisa dibilang cukup bagus. Pada acara pembukaan, Saekan Wakil Ketua Satu STAIN
Kudus berharap acara Haflah kali ini bisa menjadi simbol power science atau
kekuatan ilmu. Sebagai tanda pembukaannya beliau bersama panitia melakukan
acara potong tumpeng sebagai tanda diresmikannya rangkaian acara Haflah Ilmiah
3 selama 4 hari.
Dimeriahkan juga Tari Kretek khas Kudus yang dibawakan oleh UKM
Racana. Sedangkan pementasan alat musik angklung yang berkolaborasi dengan
kulintang dimainkan oleh Gema Nusantara dari PGMI STAIN Kudus.
Acara ini akan mengusung beberapa agenda. Seperti bedah majalah
yang dilaksanakan setelah opening ceremony, seminar nasional
dan call for paper yang dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 28 Februari, dan
sebagai acara terakhir pada hari Kamis 2 Maret berlangsung bedah buku yang
berjudul Mitologi Ritul-Budaya Kaki Muria dan penampilan dari
UKM Music dan UKM Teater.
Pada hari kedua, acara seminar nasional call for paper akan
dihadiri Agus Hendratno, seorang geologi dari UGM dan Mohammad Rosyid dosen
STAIN Kudus. Keduanya akan menjadi pembicara dalam diskusi tentang Kudus dalam
Berbagai Aspek. Di acara bedah buku Mitologi Ritual-Budaya Kaki Muria,
akan hadir budayawan Anies Sholeh Ba’asyin dan Edy Supratno, sejarawan Kudus.
Pada acara ini juga diramaikan bazar buku yang siap menunggu para
mahasiswa untuk memburu buku-buku yang telah disiapkan. Azis salah satu pemilik
stand bazar menuturkan buku-buku yang ada disipakan untuk para mahasiswa dan
masyarakat umum. Untuk koleksi buku yang dibawa pun dari berbagai penerbit. Tak
lupa harga diskon pun turut mewarnai bazar tersebut, mulai harga Rp 5 ribu
hingga harga reguler (normal).
“Biasanya mahasiswa mencari bazar buku yang berhubungan dengan
perkuliahan, sehingga saya memilih buku yang berhubungan dengan kemahasiswaan,“
ungkapnya. Kesadaran berliterasi, lanjutnya, sudah seharusnya tumbuh di hati
para mahasiswa.
“Melalui bazar buku yang bekerjasama dengan paradigma ini, semoga
banyak mahasiswa yang datang dan meramaikan,” pungkasnya.[] (Alim/Laila/Zati)