Para pengurus baru UKM Teater Satoesh berjabat tangan seusai prosesi pelantikan di Gedung PKM STAIN Kudus. Foto : Wafa/Parist.id |
PARIST – Sebagai
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang bergerak di bidang seni-budaya, UKM Teater
Satoesh diharapkan bisa berdakwah
lewat seni. Hal ini menjadi poin yang ditegaskan
oleh wakil ketua III bidang kemahasiswaan STAIN
Kudus, H. Shobirin, dalam pelantikan pengurus UKM Teater Satoesh periode 2017 di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Rabu (8/2/17).
Lebih lanjut, Shobirin
menuturkan, bahwa berdakwah tidak
hanya di mimbar-mimbar agama, tapi
juga bisa melalui pertunjukan
seni maupun yang lainnya. “Dakwah bisa lewat seni, seperti yang dilakukan Sunan
Kalijaga, hal itulah yang sekarang dikerjaan oleh Emha Ainun Najib
atau yang akrab disapa Cak Nun,” katanya dihadapan warga Teater Satoesh dan tamu undangan lainnya.
Shobirin menambahkan, dengan hal tersebut stigma
teater yang melekat selama
ini sebagai orang kurang baik,
bisa ditepis dengan karya-karya yang baik.
“Harapan kami Teater
Satoesh beda dengan yang lain, dalam
artian kita di perguruan
tinggi agama Islam. Jadi Teater Shatoes harus bisa menampilkan seni
yang tidak bertentangan dengan agama,” lanjutnya.
Sementara itu, Lurah (baca : ketua) Teater Shatoes periode
2016, Wahyu Hario Romadhona memberi
pesan agar kepengurusan periode 2017 ini semakin kreatif dari pada kepengurusan sebelumnya. “Semoga
kedepan Teater Satoesh lebih liar, dalam artian lebih
kreatif dan mampu menemukan fitrahnya kembali,” harapnya.
Adapun Lurah baru Teater Shatoes, Bayu Tri Atmojo mengaku, akan melanjutkan
program-program yang sudah dilakukan
periode kemarian dan berusaha berkarya lebih maksimal. “Bisa melanjutkan
program-program yang lalu, dan lebih banyak menghasilkan karya-karya. Dan
setiap tahunnya membuat kegiatan berskala besar” pungkasnya. []
Yusrul Wafa