KAMPUS, PARIST.ID – Sekitar 500
mahasiswa dari berbagai jurusan mengikuti pembekalan KKN angkatan ke-40 di GOR
STAIN Kudus pada Kamis (20/4/17). Dihadiri oleh perwakilan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Pati, acara itu mengupas tema Kemitraan Berbasis Pemberdayaan
Keberagamaan dan Asset.
Jelas Ekawati Rahayu Ningsih, Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) STAIN Kudus, dengan
pola baru yang berbasis pemberdayaan keberagamaan dan asset itu
diharapkan mahasiswa dapat menggali setiap potensi yang ada di masyarakat. Salah
satu caranya yaitu dengan menggelar expo yang mengangkat produk lokal. "Mulai
KKN angkatan 39 kemarin, setiap kecamatan diwajibkan membuat expo khas
masing-masing desa yang dilaksanakan di akhir kegiatan KKN," jelas Ekawati.
KKN
STAIN Kudus angkatan ke-40 tahun ini akan dilaksanakan di Kabupaten Pati.
Tepatnya di dua kecamatan, Kecamatan Jaken dan Kecamatan Batangan.
Menyetujui paparan Ekawati, Muhammad Mustaqim selaku panitia pelaksana KKN mengatakan KKN di Pati akan menerapkan
pendekatan ABCD. Menurutnya pendekatan berbasis ABCD (Asset, Bassed, Community
and Development) itu akan semakin banyak membantu masyarakat mengembangkan
potensi daerahnya. “Dengan pendekatan
ABCD di Pati dapat ditemukan banyak potensi fisik maupun non fisik,"
tambahnya.
Sementara
itu, Pujo Winarno, perwakilan dari Bappeda Kabupaten Pati
menjelaskan potensi sumber daya alam dan gambaran
lingkungan yang ada di Kabupaten Pati. Menurutnya, isu strategis yang masih ada
di Pati saat ini meliputi beberapa aspek. Seperti
kemiskinan, pengangguran, kesehatan, ketahanan pangan, ekonomi lokal dan
pembangunan infrastruktur.
“Ini menjadi sorotan yang diharapkan mampu digarap
betul oleh mahasiswa,” paparnya.
Selain
misi utama meningkatkan akhlak sesuai dengan budaya dan kearifan lokal, Pujo berharap
mahasiswa juga mampu mendorong warga untuk saling bekerjasama membangun desa masing-masing.
(Ayun/Far)