Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Sirodj saat memebri tausiyah pada acara sepeda santai di Jepara. Foto: Endy |
JEPARA,
PARIST.ID – Umat Islam Indonesia memiliki dua amanat penting yang telah diwariskan
oleh para guru, kiai, ulama dan leluhur bangsanya. Pertama,
memperjuangkan agama Islam. Karena Islam adalah agama yang mulia, suci dan
menjunjung tinggi akhlakul karimah. Islam itu suci dengan cara-cara
terpuji dan tidak main kotor atau kasar.
“Maka cara memperjuangkannya juga dengan
cara yang suci pula,” ungkap K.H. Said Aqil Siroj (Ketua Umum PBNU) pada acara
sepeda santai yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU)
Jepara dalam rangka peringatan Harlah NU ke-94 di Kabupaten Jepara, Jawa
Tengah, Minggu (16/04/17).
Nabi Muhammad dan para sahabat (pendatang)
ketika masih berada Kota Mekkah, memaksanya untuk hijrah (pindah) ke Kota
Yastrib atau saat ini Madinah. Tujuannya ialah membangun masyarakat yang
beraklak dan bermartabat. Padahal,di Madinah masyarakatnya sudah ada beberapa suku
dan aliran kepercayaan (non-muslim).
“Itu sama dengan negara kita, Indonesia,”
tutur kiai Said.
Saat Madinah dipimpim oleh Nabi Muhammad
Saw, lanjut kiai Said, bentuk negara Madinah adalah muwatthonah (kewarganegaraan)
bukan kewargaagamaan. Bentuk seperti itu menganggap bahwa semua warga hidup di
Madinah mempunyai kedudukan yang sama rata. Baik pendatang maupun pribumi,
sama-sama memiliki hak pendidikan, hak kesehatan, hak beragama, hak mendapat
pelayanan dan sebagainya.
Kedua,amanah wathoniyah (kebangsaan) yang
didengungkan oleh K.H. M. Hasyim Asy’ari (pendiri NU). Pada tahun 1914, sebelum
lahirnya NU dan NKRI, ia secara tegas mengatakan bahwa Islam dan nasionalisme
harus bisa bersinergi.
“Islam tanpa nasionalisme akan menjadi
Islam yang radikal dan keras kepada pemeluknya dan orang lain,” ungkapnya.
Sebaliknya, lanjut Kiai Said, jika hanya
mengusung nasionalisme tanpa diisi oleh Islam, maka akan menjadi Islam yang
abangan dan kering.Sehingga umat Islam Indonesia harus memiliki kedua elemen
tersebut.
“Jika kita mengikuti NU, maka kita akan memiliki kedua elemen tadi yakni semangat beragama dan berbangsa,” pungkasnya.