Kampus, PARIST.ID, - Anggota komisi XI DPR RI, Romahurmuzyi, memimpin deklarasi gerakan
Islam Indonesia damai yang digagas Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Kudus. Dalam deklarasi tersebut,
Romahurmuziy menyampaikan pentingnya gerakan ini untuk keutuhan bangsa
Indonesia yang mulai digoyahkan dengan berbagai gerakan radikalisme agama dan
rasis.
''Gerakan ini menandaskan bahwa Indonesia bukan negara yang didasarkan
pada agama tertentu,'' tegas Romahurmuzy di sela-sela kegiatan wisuda XXII di
GOR STAIN Kudus Sabtu (29/4).
Menurutnya, Islam tidak pernah mengajarkan sikap dan perilaku yang
keras, dan intoleran. Maka, umat Islam di Indonesia tidak boleh mengoyak
kesatuan bangsa melalui gerakan maupun paham yang bertentangan dengan
Pancasila.
Sedangkan isi deklarasi itu diantaranya adalah mempertahankan pancasila dan
keutuhan NKRI kapan saja dan dalam kondisi apapun juga, membangun persatuan dan
kesatuan tanpa melihat asal usul agama, ras, suku, warna kulit dan golongan,
meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan dengan sikap yang sesuai dengan
ajaran Al Qur'an, Hadist, siap membangun peradaban tanpa merusak citra Islam,
dan menolak semua gerakan yang mengganggu stabilitas nasional.
Dalam kesempatan itu, Rohmahurmuziy berharap gerakan ini bisa diikuti seluruh
kampus Islam di Indonesia. Sebab, sebagai gudang para intelektual, kampus memiliki
andil besar dalam membentuk opini yang kuat tentang Islam yang damai dan
menjaga kesatuan NKRI.
''Kampus menjadi tempat strategis untuk deklarasi ini karena berisi kaum
intelek yang diharapkan bisa membentuk opini publik yang positif terhadap Islam
dan NKRI,'' katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga
STAIN Kudus, Saekan Muchit menyampaikan, gerakan ini berangkat setelah melihat
fenomena radikalisme yang terjadi di masyarakat. Kuatnya gerakan radikalisme menjadikan
kampus harus terlibat langsung untuk menghentikan upaya gerakan radikalisme
atau rasis.
''Dari sini, STAIN Kudus bersama anggota DPR RI Rohmahurmuziy
menginisiasi deklarasi gerakan ini yang dimulai dari kampus STAIN KUdus dan
dilaksanakan bersamaan dengan prosesi wisuda,'' terangnya.
Dengan deklarasi ini, mahasiswa dan orang tua diharapkan agar selalu
berupaya menjaga keutuhan NKRI. Selain itu juga agar tidak terpengaruh berbagai
gerakan yang berupaya memecah persatuan dan kesatuan bangsa dengan mengatasnamakan
agama. (Umi Kultsum/Far)