KUDUS - Parist.ID, - Peringati Hari Lahirnya Pancasila mahasiswa Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Kudus menonton bareng film “Pantja Sila” di Gedung PKM STAIN
Kudus, pada Kamis (01/06/2017).
Film karya Sutradara Tino Saroengallo dan Aktor
Tyo Pakusadewo itu merupakan film monolog yang mereka ulang pidato Bung Karno
ketika merumuskan Pancasila. Ditampilkan dalam film itu bahwa Pancasila
dirumuskan oleh Ir. Soekarno secara rinci dengan menggabungkan
ideologi-ideologi seluruh dunia.
MEMBERI : Sutradara Film Pantjasila Tino Saroengallo memberi penjelasan terkait Film Pantjasila di PKM Kampus Barat STAIN Kudus.FOTO: ARIF/PARAGRAPHFOTO |
Menurut Sutradara Tino Saroengallo sebenarnya hal ini bisa
menjadi modal jika memang Indonesia digadang-gadang memimpin dunia. Itu tercermin
dari kelima sila yang merupakan hasil perasan pemikiran Bung Karno dari
bacaannya terhadap ideologi China, Jerman, Rusia, Yunani dan Islam.
“Bung Karno mengambil dan meramu ideologi besar dunia pada
masanya lalu menerapkannya secara Indonesia. Bukan mengambil budaya luar ke
Indonesia, tetapi mengenal Indonesia lalu mengakulturasikannya,” tutur Tino.
Menanggapi persoalan merebaknya kelompok anti-pancasilais Tino
merasa hal itu sebagai hal yang wajar tapi juga tidak masuk akal. Tino
mengatakan bahwa kita tidak bisa menafikan Pancasila. Bagaimanapun juga itu
merupakan ideologi dan cita-cita yang besar dari Indonesia untuk dunia.
“Sebuah ideologi besar pasti ada yang menentang, tetapi tetap
saja kita tidak bisa menafikan adanya Pancasila. Orang – orang yang begitu itu tidak
paham saja soal negara,” bebernya.
Melihat Indonesia, lanjut Tino, yang kaya sumber daya, jumlah
penduduk dan kekuatan kebangsaan tidak mustahil jika kita pimpin dunia. Tetapi ia
mengingatkan supaya mau merubah dahulu sikap yang tidak sesuai norma, hukum dan
nilai Pancasila.
Kegiatan ini diadakan secara serentak di tujuh kampus lainnya
oleh Bakti Pendidikan Djarum Foundation. (FAR)