Parist.Id, Kudus- Terpilihnya
Dr. Mudzakir, M.Ag sebagai Ketua STAIN Kudus periode 2017-2021 menggegerkan
publik STAIN Kudus. Persitegangan antar elit STAIN Kudus meluas hingga terdengar
masyarakat umum. Menanggapi hal itu
banyak mahasiswa yang menginginkan terwujudnya islah dan mengakhiri polemik. Para elit pun diminta agar tidak
bersitegang.
Ketua
Himpunan Mahasiswa Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) STAIN Kudus,
Muhshonun Nafi’ B mengatakan agar polemik ini tidak meluas. Ia menganggap hal
itu merupakan urusan internal kampus yang tidak selayaknya diumbar ke publik
dan media massa.
“Ini
kan urusan rumah tangga tak perlu diumbar sampai mahasiswa maupun masyarakat
umum lainnya tahu,” ujar Nafi’ pada Sabtu (29/07/17).
Ia
juga menyarankan seharusnya mahasiswa STAIN Kudus tidak perlu terprovokasi
media dan politisasi yang mengemuka. Menurutnya yang kabar miring berupa
penolakan maupun pembelaan yang dilakukan oknum tertentu telah membuat resah.
Hal itu juga mengganggu stabilitas sosial, hubungan antar mahasiswa dan
kegiatan yang diagendakan UKM.
“Jujur
berita-berita yang ada membuat resah kita sebagai mahasiswa, itu juga
mengganggu kegiatan kita,” kata laki-laki yang juga Sekretaris Jendral (Sekjend) Himpunan Mahasiswa
PMI Jawa Tengah dan DIY itu.
Senada
dengan Nafi’, Ketua Dema STAIN Kudus, Ahmad Minhajul Abrori, menganggap polemik
itu sangat mengganggu kegiatan dan stabilitas mahasiswa. Utamanya terhadap
kegiatan PBAK yang akan dilaksanakan Agustus nanti.
“Sangat
berpengaruh, bagaimana kegiatan PBAK bias lancer kalau ada kisruh
kepemimpinan,” ungkap Abror via What’s App.
Selanjutnya,
ia berharap supaya mahasiswa STAIN kudus lebih kritis melihat keadaan. Ia
sendiri bahkan ingin mendalami polemik untuk menjaga stabilitas sosial
mahasiswa.
“Kritis
itu penting, sebenarnya saya pribadi ingin mencari tahu kebenaran dari isu yang
beredar agar tidak menjadikan teman-teman makin bingung,” katanya.(Ismah/FAR)