Parist.ID, Bekasi- Kementrian
Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) melalui Kementrian Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam (PTKI) berencana menerbitkan buku “Succes
Storry Bidikmisi PTKI”. Hal itu melibatkan puluhan
aktivis pers masing-masing perguruan tinggi PTKI se-Indonesia.
“Buku
tersebut rencananya akan berisi berbagai kisah perjuangan mahasiswa penerima
Bidikmisi hingga mencapai kesuksesan tertentu. Banyak
dari mahasiswa Bidikmisi PTKI yang telah mencapai kesuksesan yang membanggakan,
dan itu patut mendapatkan apresiasi tinggi,” kata Ruchman Bashori, Kasi Kemahasiswaan Kementrian PTKI RI di Hotel Amarossa, Bekasi, Jumat (29/09/17).
Sudah sepatutnya, lanjut Ruchman, dan sudah saatnya kita membuat
suatu karya sebagai wadah mahasiswa PTKI yang sukses. Penyususnan buku ini merupakan
bukti kalau mahasiswa penerima Bidikmisi PTKI juga banyak yang telah mencapai
kesuksesan, baik akademik maupun non akademik.
“Nantinya, ini akan menjadi bukti kalau kita tidak kalah dengan
Perguruan Tinggi Negeri (PTN),” katanya.
Buku itu nantinya disusun dengan gaya penulisan features populer yang ringan, santai tetapi
menginspirasi pembaca. Dia menargetkan dari
peserta yang diundang dalam acara tersebut mampu membuat minimal dua tulisan dari dua narasumber mahasiswa bidikmisi
yang berbeda.
Senada, Syafriansyah, Kasubdit Kementrian PTKI menuturkan aset-aset yang
dimiliki perguruan tinggi di bawah naungan Kementrian PTKI, utamanya mahasiswa penerima Bidikmisi, harus
diberi apresiasi. Salah satunya ialah dengan menerbitkan buku yang bercerita tentang
mereka. Harapannya agar
generasi-generasi setelahnya mampu mencontoh perjuangan dan kesuksesannya.
“Mahasiswa
penerima Bidikmisi patut menjadi tauladan bagi siapapun. Untuk menebar tauladan
itu, maka sangat penting untuk dibuatkan suatu karya yang memuat tentang
perjalanan hidupnya. Semoga buku ini mampu menginspirasi,” harapnya.
Selanjutnya ia juga menyatakan dukungan
penuh atas program penerbitan buku ini. Terlebih program kepenulisan di tingkat Kementrian PTKI ini
melibatkan aktivis pers mahasiswa sebagai penulisnya. (Faqih/FAR)