KUDUS, PARIST.ID - Dipilihnya Prof. Drs. Muhammad Nasir, M.Si, Ak, Ph.D sebagai
seorang Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti)
ternyata bukan tanpa alasan. Mengawasi tindakan radikalisme dan upaya lain yang
mengancam keutuhan NKRI di perguruan tinggi adalah misi utamanya.
Hal itu dibeberkan oleh Anggota MPR RI Fraksi Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB), Fathan Subchi dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di
Hotel Griptha, Kudus, Sabtu (23/09/17).
Sosialisasi : Anggota MPR RI, Fathan Subchi memaparkan pentingnya 4 pilar NKRI di Hotel Griptha. (Paragraph) |
“Kita memilih Pak Muhammad Nasir itu ada maksud supaya
radikalisme tidak tumbuh subur di kampus-kampus seluruh Indonesia,” ujarnya.
Menurut Fathan saat ini virus radikalisme telah banyak
menjangkiti banyak perguruan tinggi elit dalam negeri. Mengatasi hal semacam
itu maka dibutuhkan menteri yang memiliki latar belakang santri dan warga
nahdliyin. Sebab orang-orang nahdliyin sebagian besar memiliki kesadaran
pentingnya membangun kehidupan damai.
“Kampus-kampus harus bersih dari usaha dan ideologi radikal
dan yang bisa mengatasi itu ya orang NU, karena doktrinnya adalah menciptakan
kehidupan damai dan sejahtera,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Fathan juga menyampaikan keharusan
bagi seorang pemuda untuk merapatkan barisan dan melawan segala bentuk tindakan
radikalisme. Berbekal semangat dan kreatifitas yang tinggi pemuda Indonesia
justru harus memperlihatkan kualitasnya membangun bangsa.
“Pemuda harus menjadi garda terdepan melawan radikalisme.
Buat karya yang banyak, asah kemampuan dan kreatifitas kalian dalam bidang yang
positif. Indonesia akan menghargai karya nyata itu,” kata politisi asal Kota
Wali, Demak, itu.(FAR)