Parist.id, Kampus – Berbagai
tanggapan dan harapan diungkapkan oleh sejumlah stakeholder Kudus mengenai transformasi STAIN Kudus menjadi
IAIN Kudus. Ragam respon disampaikan dalam Forum Grup Discussion
(FGD) yang dimoderatori Wakil Ketua I, Supaat, di aula Rektorat lantai 3,
Senin (04/09/2017).
MENJELASKAN : Wakil Ketua 1, Supaat memberi sedikit pembukaan dari FGD transformasi STAIN Kudus menjadi IAIN Kudus. FOTO: Arif/PARAGRAPHFOTO |
Di antaranya dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kudus yang diwakili Kepala Kesbangpol dan Linmas, Abu Bakar. Ia berterima kasih kepada
STAIN Kudus sebab telah mendukung kegiatan-kegiatan lembaga daerah. Terutama
terkait forum kewaspadaan diri masyarakat dalam memerangi kelompok radikal.
“Segera menjadi IAIN, agar Kudus tetap berpredikat kota santri dan pelajar,” harapnya.
Hal yang sama disampaikan oleh Setya Budi Wibowo, Ketua
Komisi D DPRD Kudus. Ia menilai banyak masyarakat
yang berharap pada STAIN Kudus. Mengingat Kudus dianggap sebagai barometer
pendidikan bagi kota sekitarnya.
“Keberadaan STAIN Kudus sangat diharapkan masyarakat se-Karasidenan Pati,” ujarnya.
“Keberadaan STAIN Kudus sangat diharapkan masyarakat se-Karasidenan Pati,” ujarnya.
Perwakilan Ormas Islam, Pengurus Cabang NU
Kudus, Abdul Hadi menyebutkan, ada sekitar 300 lembaga pendidikan Islam di
Kudus dan mayoritas lulusannya melanjutkan ke STAIN Kudus. Tanpa bantuan STAIN Kudus,
pendidikan Islam tidak bisa berhasil.
“Kudus bisa menjadi kota santri, dengan pusatnya berada di STAIN Kudus,” jelasnya.
Suffi, sekretaris MUI
mengatakan, lembaganya banyak berkomunikasi dengan ulama’ dan akademisi. Selama
ini STAIN kudus menjadi aspirasi masyarakat, karena memenuhi keinginan orang
tua yang ingin menyekolahkan anaknya.
“Sebagai mitra, kami sangat berharap adanya peralihan status menjadi IAIN Kudus supaya jangkauannya menjadi lebih luas,” ungkapnya.
“Sebagai mitra, kami sangat berharap adanya peralihan status menjadi IAIN Kudus supaya jangkauannya menjadi lebih luas,” ungkapnya.
Tak mau kalah, suara mahasiswa juga disampaikan oleh perwakilan
pihak Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), Syamsuddin. Alih status diharapkan
segera terjadi, sebab banyak mahasiswa yang berharap.
“Saya juga bisa lebih pede, kalau kampusnya menjadi IAIN Kudus,” katanya.
“Saya juga bisa lebih pede, kalau kampusnya menjadi IAIN Kudus,” katanya.
[Ish/yun]