PARIST.ID,
KAMPUS - Kuliah
Kerja Nyata terintegrasi Kompetensi atau disingkat dengan KKN-K siap dijalankan
awal 2018 mendatang. Konsep baru yang menyatukan program Praktik Kerja Lapangan
(PKL), Praktik Profesi Lapangan (PPL) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjadi
suatu upaya efisiensi bagi program pendidikan tinggi. Hal tersebut disampaikan
oleh Supaat, Wakil Ketua 1 bidang akademik STAIN Kudus di sela-sela
perkuliahan, Senin (11/9/2017).
Menjelaskan: Wakil Ketua I, Supa'at memberi paparan tentang konsep KKN-K 2018 di gedung rektorat lantai 3. Foto: Ishmah/Paragraph |
Menurutnya, kebijakan tersebut dapat
mempercepat kelulusan mahasiswa. Selain meleburkan tiga program praktikum
menjadi satu, di waktu yang bersamaan mahasiswa juga sudah diberikan izin untuk
keperluan proses pengumpulan tugas akhir atau skripsi.
"KKN-K menjadi langkah speed up bagi STAIN Kudus untuk memenuhi
kriteria ideal pendidikan tinggi, dimana 90% mahasiswanya harus lulus minimal
pada semester 8," jelas Supaat.
Sementara itu, di lain waktu Supaat
menambahkan, KKN-K dalam rencananya akan menerjunkan mahasiswa di masyarakat
sesuai dengan bidang kuliahnya masing-masing. Namun tindak lanjut rencana itu,
pimpinan masih mempertimbangkan jenis tempat pengabdian.
"Masih kami dalami perihal
jenis tempat pengabdian. Untuk jurusan tarbiyah misalnya, apakah akan kami
tempatkan di sekolah-sekolah atau tinggal di desa yang masih berkembang seperti
tahun sebelumnya," imbuhnya saat ditemui di kantor rektorat lantai 2,
Kamis (5/10/2017).
Penggodokan konsep baru KKN-K ini
memang membutuhkan waktu yang cukup lama. Sebelum berita ini diturunkan, sosialisasi
terbuka kepada mahasiswa angkatan 2014 pun masih belum menemui titik terang mengenai
lokasi KKN yang nantinya akan ditempati.
"Satu hal yang pasti, untuk
mahasiswa angkatan 2014 ini hanya dibebani untuk menyelesaikan KKN dan skripsi
secara bersamaan. Sebab kalian telah melaksanakan PKL dan PPL," kata Waket
1 kepada para mahasiswa dalam forum Sosialisasi KKN Terintegrasi Kompetensi,
Sabtu (14/10/2017).
Salah satu mahasiswa yang hadir
dalam forum tersebut turut memberikan tanggapannya. Rencana KKN-K itu, menurut
Nungki Ionita perlu mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak.
"Rencana pimpinan yang
melakukan regulasi mempercepat kelulusan mahasiswa itu perlu didukung. Karena
proses sebelum wisuda banyak menjadi momok bagi mahasiswa." ungkapnya.
Senada dengan Nungki, Siti Muslimah
juga mengutarakan persetujuannya. Bahkan, ia
lebih mendukung apabila lokasi KKN jadi disesuaikan dengan kompetensi
mahasiswa.
"Saya lebih setuju kalau
misalnya KKN untuk jurusan Tarbiyah dilaksanakan di sekolah-sekolah. Tidak
seperti tahun kemarin, yang katanya diharuskan membuat ekspo dan itu lebih
dominan di bidang ekonomi masyarakat," tandasnya. [](Ismah/Ayun)