SURABAYA, PARIST.ID - Fenomena global saat ini menjadi salah satu sorotan utama mahasiswa dalam melakukan pergerakan. Menurut akademisi sekaligus budayawan Dr. Zastrow Al-Ngatawi, demikian itu penting untuk melakukan standing position, merumuskan strategi, metode dan pola pergerakan mahasiswa.
MENYAMPAIKAN: Budayawan Dr. Zastrow Al-Ngatawi menyampaikan materinay di hadapan pengurus 77 perwakilan Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) PTKI se-Indonesia |
“Mahasiswa perlu melihat, mencermati dan menganalisis secara serius fenomena global yang sedang terjadi agar gerakan mahasiswa efektif dan akurat. Ini juga kita lakukan supaya tahu siapa aktor yang sedang bermain dalam gejolak dan isu global saat ini,” katanya di depan 77 perwakilan Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) PTKI se-Indonesia di Hotel Verwood Suarabaya, Ahad (29/10/17).
Dia menambahkan, saat ini Indonesia dipenuhi dengan isu dan gerakan liberalisasi serta radikalisme yang jelas mengancam ke- Bhineka-an. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk melakukan gerakan pencegahan menjamurnya gerakan-gerakan yang mengancam keutuhan NKRI.
Senada dengan Zastrow, Kepala Seksi Kemahasiswaan Direktorat Jendral (Dirjen) PTKI, Ruchman Bashori, mengungkapkan keharusan mahasiwa melakukan gerakan yang mampu menghapus tindakan yang berbau radikalisme dan intoleransi.
“Temu Dema ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian mahasiswa PTKI terhadap kondisi bangsa yang dikoyak oleh berbagai tindakan dan paham radikalis. Disini kita akan menyamakan persepsi untuk saling bahu membahu menangkal tindakan dan paham (radikalis) itu untuk keselamatan Indonesia dan Dunia,” kata pria alumni IAIN Walisongo Semarang itu. (Faqih/FAR)