Warih Bayu Wicaksono memberikan pandangannya terkait film "Mata Jiwa". Foto: Salim/Paragraph. |
KUDUS,
PARIST.ID - Film “Mata Jiwa” yang mengadopsi dari cerpen “Bintang
di Langit Jakarta” karya Tsaqiva Kinasih Gusti, mendapat apresiasi yang tinggi
dari berbagai pihak. Tanggapan datang dari filmeker sekaligus alumni Ikatan
Kesenian Jakarta (IKJ), Warih Bayu Wicaksono.
Menurutnya, film ini sangat luar
biasa karena yang membuat adalah anak-anak yang duduk di Sekolah Dasar (SD) dan
SMP. Film tersebut dikerjakan sepenuhnya oleh mereka mulai penulisan naskah,
syuting hingga editing.
“Yang
menarik bagi saya, proses syuting selama 1 tahun lamanya, tetapi dapat
mempertahankan kostum, make up dan lain-lain. Sangat luar biasa,” katanya pada
acara Nobar yang diadakan oleh Omah Dongeng Marwah di Auditorium Universitas
Muria Kudus (UMK), Sabtu (11/11/2017).
Meskipun
demikian, Warih tetap memberikan kritikan berupa emosional para pemain film.
Namun, tak masalah baginya, karena mereka baru tahap belajar awal.
Para pemain film :"Mata Jiwa". Salim/Paragraph |
Andika
Wardana selaku mentor film ini menyatakan, kebanggaannya terhadap kreativitas
anak-anak yang sudah mampu membuat film secara mandiri. Meskipun, ia mengaku
ikut andil dalam membimbing anak-anak, namun itu tak lebih hanya sekedar
mengarahkan. Selebihnya ia memberi kebebasan kepada mereka untuk
mengembangkannya.
“Siapapun anak Indonesia ketika mendapatkan
kesempatan untuk berkreasi, hasilnya akan mencengangkan,” ujarnya.
Arum/Sal