KAMPUS,PARIST.ID - Pemilihan umum
mahasiswa raya (Pemilwa) STAIN Kudus telah resmi dibuka oleh Ketua STAIN Kudus, di depan Gedung Kantor Jurusan, Selasa (12/12/2017).
Ketua STAIN Kudus mengatakan pesta demokrasi mahasiswa ini bisa dimanfaatkan sebagai pembelajaran politik dan hukum. Ia juga menghimbau agar tetap menjaga ketertiban selama maupun sesudah pemira ini berlangsung.
“Jangan sampai ada keributan yang mengundang perhatian publik terutamanya aparat kepolisian. Tetap jaga moral dan etika dalam berdemokrasi,” ujar Mudzakir.
Dalam menjalankan proses hukum, lanjut Mudzakir, kita hendaknya menggunakan moral sebagai acuan. Tanpa moral hukum akan kering dan kaku, sehingga bisa jadi menimbulkan jatuhnya korban.
“Demokrasi harus berjalan dengan hukum yang luwes, harus ada moral dalam menjalankan sebuah hukum,” katanya.
Selanjutnya ia menjelaskan adanya Pemilwa ini juga menjadi penentu proses transformasi STAIN Kudus menuju IAIN Kudus. Menurutnya keamanan dan ketertiban selama pemilihan umum ini berlangsung akan mendorong percepatan transformasi itu.
“Saya bersama delapan ketua STAIN lainya terus memantau perkembangan transformasi itu. Semoga akan cepat menjadi IAIN,” imbunhya.
BUKA : Mundzakir, Ketua STAIN Kudus membuka secara resmi acara Pemilihan umum mahasiswa raya (PEMIRA) di TPS A, Selasa 12/12/2017. foto : Haydar/PARAGRAPHFOTO |
Pembukaan
pemira itu dihadiri oleh Ketua STAIN Kudus, Dr. Mudzakir, M.Ag, Wakil Ketua
III, Dr. Abdurrohman Kasdi, Lc, M.Si dan puluhan perwakilan mahasiswa serta
panitia.
Ketua STAIN Kudus mengatakan pesta demokrasi mahasiswa ini bisa dimanfaatkan sebagai pembelajaran politik dan hukum. Ia juga menghimbau agar tetap menjaga ketertiban selama maupun sesudah pemira ini berlangsung.
“Jangan sampai ada keributan yang mengundang perhatian publik terutamanya aparat kepolisian. Tetap jaga moral dan etika dalam berdemokrasi,” ujar Mudzakir.
Dalam menjalankan proses hukum, lanjut Mudzakir, kita hendaknya menggunakan moral sebagai acuan. Tanpa moral hukum akan kering dan kaku, sehingga bisa jadi menimbulkan jatuhnya korban.
“Demokrasi harus berjalan dengan hukum yang luwes, harus ada moral dalam menjalankan sebuah hukum,” katanya.
Selanjutnya ia menjelaskan adanya Pemilwa ini juga menjadi penentu proses transformasi STAIN Kudus menuju IAIN Kudus. Menurutnya keamanan dan ketertiban selama pemilihan umum ini berlangsung akan mendorong percepatan transformasi itu.
“Saya bersama delapan ketua STAIN lainya terus memantau perkembangan transformasi itu. Semoga akan cepat menjadi IAIN,” imbunhya.
Sementara itu, Ketua
Senat Mahasiswa (Sema), Muhammad Mahmud menegaskan Pemilwa ini sebagai
pembelajaran bagi mahasiswa sebelum nantinya terjun di tengah masyarakat. Mahasiswa diharapkan datang ke TPS yang telah disediakan diantaranya, TPS A di depan Gedung Jurusan, TPS B di parkiran PKM dan TPS C di Kampus Timur. (Haidar/Far)