KAMPUS, PARIST.ID - Hingga akhir Januari, simpang siur konsep KKN berbasis kompetensi (KKN-K) masih didengar mahasiswa. Pembekalan KKN yang direncanakan pekan ini tertunda pelaksaannya karena belum selesainya berkas yang diperlukan. Hal tersebut disampaikan Nadhirin, Kepala Pusat Penelitian dan pengabdian Masyarakat (P3M) di Gedung Rektorat STAIN Kudus, Senin (29/1/2018).
Kuliah kerja nyata (KKN) sebagai pengabdian masyarakat dalam tri dharma perguruan tinggi dirasa ganjal dengan konsep KKN berbasis kompetensi oleh pimpinan baru. Konsep maupun teknis yang tidak kunjung diberikan oleh pimpinan, menimbulkan kecemasan bagi mahasiswa.
Terlebih lagi, Informasi yang didapat mahasiswa dari akun Kepala P3M melalui whatsapp hanya bersifat sementara. Informasi tersebut diantaranya mengenai tugas dan ketentuan pelaksanaan berkaitan dengan penginapan maupun pakaian.
Gedung Rektorat STAIN Kudus. Istimewa |
Nadhirin mengingatkan mahasiswa agar lebih tenang. "Tidak perlu persiapan tertentu, KKN gelombang kedua ini lebih mudah dan tidak menghabiskan biaya yang banyak," tuturnya
Lebih lanjut Nadhirin mengatakan, jika mundurnya jadwal pembekalan juga dikarenakan adanya conflic internal. Ada ketidakcocokan konsep maupun teknis yang diberikan P3M kepada pimpinan. "kita harus bangun kembali, tidak hanya fisik bangunan, tapi perlu adanya pembangunan paling mendasar baik ideologi bahkan filosofi dalam KKN ini," katanya.
Selain itu, beberapa madrasah juga mensyaratkan agar dipilihkan mahasiswa yang juga almamater lembaga tersebut sebagai praktikkan KKN. "Beberapa madrasah salaf menginginkan agar alumnusnya saja yang praktik di sana. Karena tidak semua mahasiswa kita memiliki kapasitas yang sama. Jadi kami perlu waktu untuk menata ulang pembagiannya," pungkasnya. (Melinda/WA)