Indonesia dan Malaysia punya kedekatan dalam hal seni budaya dan
bahasa karena masih dalam satu rumpun Melayu. Kedekatan inilah yang menyebabkan
adanya klaim budaya milik Indonesia oleh Malaysia. Saling klaim budaya antara kedua negara ini
seolah tak ada hentinya.
Namun, sejarah mencatat, hubungan
Indonesia-Malaysia pernah mesra dan harmonis hanya karena lagu band-band bergenre melayu dari negeri Jiran.
Kita tentu masih ingat (kecuali yang kelahirannya di atas 2000-an) tahun 1990-an di radio-radio
dan kaset sering kita dengar lagu Malaysia.
Diakui atau tidak, tahun 1990-an belantika
musik Indonesia pernah diinvasi oleh lagu-lagu slow rock band-band Malaysia.
Bahkan, banyak musisi Indonesia yang meng-cover lagu band-band malaysia yang
saat itu sedang merajai musik di tanah air.
“Kusangkakan
panas berpanjangan,rupanya gerimis, rupanya gerimis mengundang, dalam tak sedar
ku kebasahan,” itu adalah beberapa penggal lirik lagu
“Gerimis Mengundang” yang dinyanyikan oleh band kawakan, Slam namanya.
Saat itu,
lagu Gerimis Mengundang mampu menyihir pendengarnya untuk terus-terusan memutar
dan memaksa untuk menghafalkannya. Dan benar saja, bagi orang-orang yang
minimal saat ini berumur lebih dari dua dekade pasti hafal lagu tersebut hingga
tuntas.
Sebenarnya
ada banyak sekali band dan penyanyi Malaysia yang menginvensi belantika musik
Indonesia. Namun yang paling menonjol dibandingkan dengan band-band dan
penyanyi lainnya sekurang-kurangnya ada enam band dan penyanyi. Lagu-lagu
mereka sangat familiar di benak pendengarnya di Indonesia. Mereka adalah
Exist's, Slam, Iklim, Search, Sting’s, dan U.K'S. Siapa sih mereka? Santai
bro santai, setelah ini bakalan saya kenalkan kepada kalian semua. Santai….
Pertama, Exsist's merupakan band yang didirikan oleh
enam pemuda belasan tahun asal Johor
Baru pada 1991. Pada saat itu sang vokalis Mohd Ali bin Kamarudin (Mamat) baru
berusia 13 tahun. Lagu paling awal yang mereka ciptakan berjudul Untukmu Ibu.
Lagu paling familiar yang masuk ke Indonesia adalah Mencari Alasan dari album
ketiga mereka, Diammu Gunung Berapi (1995). Ada pula Rindu Serindu-rindunya
yang tak kalah hits.
Kedua, Slam adalah Band yang didirikan atas inisiatif mantan gitaris Exists, Shah Nizam bin
Abdul Halim. Lagu andalannya antara lain Buat Seorang Kekasih, Terasing Dalam
Sepi, Kembali Merindu. Namun yang paling hits adalah Gerimis Mengundang.
Ketiga, Iklim, band ini dibentuk pada 1989 dan
digawangi dengan lima orang personel. Suara khas band slow rock ini berasal
dari mulut AM Saleem Abdul Majid. Beberapa lagu tenarnya seperti Suci Dalam
Debu, Bukan Aku Tak Cinta, Di Pintu Mahligai, Mimpi Yang Pulang, Karam. Di
Laut Duka, serta Sheilla.
Keempat, Search, band yang dibentuk tahun 1981 ini hits dengan lagu Isabella. Ketika
itu telah terjadi pergantian vokalis dari Zainal ke
Suhaimi Abdul Rahman, atau lebih dikenali sebagai Amy.
Kelima, Sting’s, band ini tenar dengan lagu hits dari album ketiganya Adakah Kau
Setia? (1996) dengan judul yang sama. Keenam, U.K’S band yang awalnya bernama
Ukay kemudian berganti menjadi Ukays dan berubah lagi menjadi U.K's. Lagunya yang paling familiar di Indonesia yaitu Disana Menanti Disini Menunggu.
Sebagai generasi yang hidup di era 90-an,
tentu saja hingga kini masih sering mendengarkan lagu-lagu dari band-band di
atas. Kalau mau membandingkan, menurut saya lebih berkesan dan penuh makna
lagu-lag era 90-an dibandingkan dengan lagu-lagu kekinian. Sebab, lagu-lagu
kekinian jarang sekali ada yang memiliki makna dan filososfis di balik
lirik-liriknya. Baik, soal banding-membandingkannya mari kita cukupkan sampai
sini saja.
Mari kita lanjutkan pembahasan tentang
kemesraan Indonesia-Malaysia. Kita tahu sendiri, antara kedua negara ini
memiliki rekam jejak yang “kurang baik” dalam beberapa hal. Misalnya, saling
klaim budaya dan tradisi, saling berebut wilayah di daerah perbatasan,
penyelundupan tenaga kerja tanpa seijin kedua belah pihak pemerintah, dan lain
sebagainya.
Padahal, sebagai tetangga seharusnya kita
saling menghormati, saling menguatkan, dan saling tepa selira. Karena
dengan sikap-sikap itu kita bisa menjaga stabilitas dalam hubungan bilateral.
Baik itu dalam bidang politik, sosial, maupun ekonomi.
Invensi yang dilakukan band-band melalui
lagu-lagunya di atas bisa kita maknai sebagai upaya untuk mengharmonisasikan
hubungan antar negara. Bahwa hanya dengan hal sepele seperti yang dilakukan
band-band tersebut saja bisa menciptakan kemesraan dengan sama-sama menyanyikan
lagu bergenre melayu, yang itu sama-sama dimiliki oleh Indonesia dan Malaysia. Ya,
memang benar, konflik antar negara tidak selamanya bisa didinginkan melalui
hal-hal sepele seperti itu. Tapi, jangan sampai terlalu banyak “Mencari
Alasan” (Judul Lagu Exist’s) untuk kita saling menciptakan harmoni. Oke
ya??[]
Faqih Mansyur Hidayat