KUDUS,
PARIST.ID– Kelompok musik “Cempaka Putih” berhasil memukau dan menghipnotis
penonton dengan lagu dan puisi-nya di Forum Apresiasi Sastra dan Budaya Kudus
(FASBuK) Selasa (20/02/2018) malam. Bertempat di Auditorium Universitas Muria
Kudus (UMK), kelompok musik ini membawakan 5 lagu ciptaannya sendiri, 2 lagu cover,
dan 1 buah puisi.
Cempaka putih
adalah kelompok musik ber genre sastra dengan anggota 5 orang perempuan
semua. Kania (vokal), Monica (biola), Marla (gitar), Anggi (keyboard), dan Ena
(perkusi). Masing-masing personil awalnya berlatar belakang aliran musik
berbeda-beda, ada yang awalnya rebana, pop, jazz, dan lain-lain. Namun mereka
mampu menyatukan diri dalam sebuah group musik lewat sastra. Nama cempaka putih
sendiri bisa diartikan adanya tali rasa, atau dalam bahasa jawa tansah
kumanthil-kanthil, yang bermakna kasih sayang secara mendalam tiada putus.
Foto: Paragraph |
Dalam setiap penampilannya, Cempaka Putih selalu menampilkan karya-karya yang berisi pesan humanis kepada pendengarnya. Biasanya beranjak dari rasa kepedulian terhadap apa yang berkembang di lingkungan. Seperti lagu bertajuk “Bebaskan”, yang ditujukan untuk orang-orang yang sulit mengekspresikan perasaannya terhadap suatu hal yang sedang dialaminya, Cempaka Putih ingin “meraih tangan” mereka yang merasa tertekan namun tak sanggup berkata-kata.
“Kita ingin
orang-orang yang depresi untuk bisa menemui orang yang memahaminya dengan baik,
menemukan orang yang menerimanya, dan mendengarkannya untuk bicara, untuk
membebaskan rasa-rasa yang dikurungnya, dipendamnya’. Kata Kania, vokalis
Cempaka Putih.
Dari lagu
tersebut, wanita yang bernama lengkap Kania Chandra Kirana Kinaldy ini berpesan.untuk orang-orang yang tertekan
jangan memikul semua beban, masalah, dan kegelisahannya dipundaknya sendiri. Kemudian
melampiaskan ke hal-hal negatif. Seperti narkotika, atau bunuh diri. Ia ingin
agar untuk orang yang sedang tertekan agar tetap tenang, karena semua emosi
yang diberikan tuhan pasti bisa dikelola dan diarahkan ke hal-hal yang positif.
Selain lagu “Bebaskan”,
cempaka putih juga menampilkan karya yang bertema cinta, ada beberapa lagu,
diantaranya adalah “Bagai Rindu” dan “Dimana Dirimu”. Dari lagu itu, Kania
menjelaskan, pada dasarnya manusia itu memiliki sebuah perasaan rindu di hatinya.
Rindu muncul oleh siapapun, dimanapun, dan untuk apapun. Karena itu manusia
harus menyadari kalau perasaan rindu itu merupakan hal yang fitrah dan
normal untuk dimiliki. Lagu itu menggambarkan perasaan rindu yang biasanya
anak-anak remaja suka berlebihan sampai akhirnya mengganggu hal-hal lain yang
harusnya lebih diperhatikan.
Musisi yang
masih duduk di bangku SMA ini menambahkan, karya Cempaka Putih di bidang sastra yang
ditampilkan di FASBuK kali ini adalah lagu-;agu tentang cinta pengalaman
pribadi Marla, sang guitaris Cempaka putih. Jadi semua itu memang benar-benar
dialami oleh Marla waktu ia masih remaja.
Sementara itu, Marla,
gitaris Cempaka Putih membenarkan pernyataan dari Kania. “Iya mas, betul
lagu-lagu itu semua saya angkat dari kisah nyata saya’. Kata Marla waktu
ditemui reporter Parist.Id usai acara konser.
Gitaris yang
sejatinya alumni SMA 1 Gebog ini berpesan, belajar dari pengalamnnya, untuk para remaja
yang sedang patah hati, atau yang sedang jatuh cinta, atau yang sedang ingin move
on jangan berlebihan. “Tentang cinta, banyak sekali dirasakan para remaja.
Jadi apapun itu, baik yang patah hati, ataupun yang jatuh cinta, ataupun ingin move
on jangan berlarut-larut dalam itu semua, karna apapun yang namanya berlebihan
itu gak baik.” tuturnya. (Arif)