WWW.PARIST.ID, KAMPUS – Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus bertekat menjadi pusat studi Al-Qur’an yang bertujuan mengkaji Al-Quran dan mengimplementasikannya dalam masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua I STAIN Kudus, Dr. Supaat, M.Pd. dalam Seminar dan Bedah Majalah bertajuk “Improvisasi Dakwah Qur’aniyah Melalui Masjid, Media Cetak, dan Media Sosial” pada selasa (6/3/18).di Gedung SBSN Jurusan Tarbiyah.
“Akan ada Pusat Studi Al-Qur’an yang nantinya akan mengkaji Al-Qur’an dan diplementasikan pada masyarakat, jadi nantinya ada prosedur yang bisa dijadikan patokan masyarakat,” katanya.
Lebih lanut ia mengatakan, pihaknya sangat mendukung adanya kelas bahasa arab yang diterapkan pada mahasiswa Bidikmisi STAIN Kudus angkatan 2017. “Tidak perlu jauh-jauh ke Pare untuk belajar bahasa asing, kita jadikan saja Conge ini sebagai kampung Inggris,” tuturnya.
“Nantinya, kalau kita sudah jadi IAIN taggung jawab kita akan lebih besar, dan Menteri Agama sudah setuju soal alih status, tinggal menunggu pak Jokowi tanda tangan. Insyaallah peletakan batu pertama nanti bakalan ada pak menteri agama,” jelasnya.
Hal senada juga disampikan oleh Saiful Mujab, Dosen sekaligus Ketua Divisi Al-Qur’an Ma’had STAIN Kudus. “Saat IAIN, harapannya pusat studi Al-Qur’an ini siap dioperasikan. Karena itu pembumian Al-Qur’an sudah dimulai dari sekarang diawali dengan diterapkannya tahfidz Al-Qur’an pada seluruh anak Ma’had. Sebelum nanti diterapkan pada seluruh mahasiswa STAIN semester 1 dan 2 dengan cara wajib mondok,” terangnya.
Ia juga mengajak seluruh Mahasiswa STAIN Kudus untuk meramaikan Masjid kampus, karena menurutnya Masjid lah langkah awal untuk menciptakan Mahasiswa yang Qur’ani sebagai bentuk bagian dari sebuah IAIN pada masa mendatang.
“Kita akan jadi bagian IAIN, maka semuanya harus Qur’ani termasuk dalam berakhlak. Dan itu dimulai dengan meramaikan Masjid. Masjid itu tanggung jawab kita, jangan kita lari dari tanggung jawab. Yuk kita Qur’ankan Masjid itu, kita makmurkan,” imbuhnya.
Rencananya, setelah alih status jadi IAIN, pihaknya akan mewajibkan seluruh Mahasiswa pandai dalam baca tulis Al-qur’an hingga hafal 1-5 juz Al-Qur’an. Agar nantinya tercipta lingkungan kampus yang Qur’ani. “Dengan berakhlak Qur’ani, seluruh Mahasiswa STAIN Kudus diharapkan mempunyai bekal, baik untuk masa depan maupun akhirat,” pugkasnya.(Cindi/Waf)
“Akan ada Pusat Studi Al-Qur’an yang nantinya akan mengkaji Al-Qur’an dan diplementasikan pada masyarakat, jadi nantinya ada prosedur yang bisa dijadikan patokan masyarakat,” katanya.
Lebih lanut ia mengatakan, pihaknya sangat mendukung adanya kelas bahasa arab yang diterapkan pada mahasiswa Bidikmisi STAIN Kudus angkatan 2017. “Tidak perlu jauh-jauh ke Pare untuk belajar bahasa asing, kita jadikan saja Conge ini sebagai kampung Inggris,” tuturnya.
“Nantinya, kalau kita sudah jadi IAIN taggung jawab kita akan lebih besar, dan Menteri Agama sudah setuju soal alih status, tinggal menunggu pak Jokowi tanda tangan. Insyaallah peletakan batu pertama nanti bakalan ada pak menteri agama,” jelasnya.
Hal senada juga disampikan oleh Saiful Mujab, Dosen sekaligus Ketua Divisi Al-Qur’an Ma’had STAIN Kudus. “Saat IAIN, harapannya pusat studi Al-Qur’an ini siap dioperasikan. Karena itu pembumian Al-Qur’an sudah dimulai dari sekarang diawali dengan diterapkannya tahfidz Al-Qur’an pada seluruh anak Ma’had. Sebelum nanti diterapkan pada seluruh mahasiswa STAIN semester 1 dan 2 dengan cara wajib mondok,” terangnya.
Ia juga mengajak seluruh Mahasiswa STAIN Kudus untuk meramaikan Masjid kampus, karena menurutnya Masjid lah langkah awal untuk menciptakan Mahasiswa yang Qur’ani sebagai bentuk bagian dari sebuah IAIN pada masa mendatang.
“Kita akan jadi bagian IAIN, maka semuanya harus Qur’ani termasuk dalam berakhlak. Dan itu dimulai dengan meramaikan Masjid. Masjid itu tanggung jawab kita, jangan kita lari dari tanggung jawab. Yuk kita Qur’ankan Masjid itu, kita makmurkan,” imbuhnya.
Rencananya, setelah alih status jadi IAIN, pihaknya akan mewajibkan seluruh Mahasiswa pandai dalam baca tulis Al-qur’an hingga hafal 1-5 juz Al-Qur’an. Agar nantinya tercipta lingkungan kampus yang Qur’ani. “Dengan berakhlak Qur’ani, seluruh Mahasiswa STAIN Kudus diharapkan mempunyai bekal, baik untuk masa depan maupun akhirat,” pugkasnya.(Cindi/Waf)