Katanya IPPBMM (invitasi pekan pengembangan bakat minat mahasiswa) itu tidak sekadar lomba tetapi juga upaya memperkuat silaturrahim antar mahasiswa yang multietnis, multibahasa bahkan juga lintas suku dan budaya.
"Di sana kalian akan melihat Indonesia yang sesungguhnya dengan ragam masyarakat yang berbeda," tuturnya di halaman Rektorat IAIN Kudus saat pelepasan kontingen IPPBMM ke Purwokerto, Senin (23/04/18).
Mundakir berpesan kepada 74 mahasiswa yang ikut IPPBMM agar tetap mengindahkan nilai kejujuran dan keadilan dalam berlomba. Menurutnya itu merupakan nilai penting keislaman yang harus dijaga dan diamalkan dalam aktivitas sehari-hari.
"Berlombalah secara obyektif. Junjung tinggi kejujuran dan hindari manipulasi, mari kita terus amalkan Islam dimanapun," pesannya.
Wakil Rektor III IAIN Kudus, Dr. Abdurrahman Kasdi, Lc. M. Si., menargetkan dalam event ini IAIN Kudus bisa menjadi juara umum. Pihak kampus sendiri sudah melakukan penjaringan lebih dari dua bulan sebelumnya. Itu dilakukan dalam rangka persiapan matang, termasuk segala jenis kebutuhan atlet secara maksimal beserta penginapan, seragam, uang saku dan sebagainya.
"Ini adalah atlet terbaik kami, dari penjaringan yang benar-benar ketat dan dengan fasilitas yang jauh lebih baik dari tahun kemarin. Kami tetap ingin menjadi juara umum," katanya.
IPPBMM ini sendiri merupakan kegiatan dua tahunan yang digelar secara rutin, bergiliran dan diikuti oleh kampus islam negeri se-Jawa dan Madura. Tahun ini IPPBMM digelar di IAIN Purwokerto mulai 24-27 April 2018. (fal/rid/il)
