KAMPUS, PARIST.ID- Mendekati
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), kondisi politik kian memanas dan rawan
terjadinya konflik di ranah elit politik maupun masyarakat awam. Hal itu bisa
mengakibatkan runtuhnya persatuan bangsa.
Pernyataan itu mengemuka dalam seminar yang
diadakan oleh Resimen Mahasiswa IAIN Kudus bekerja sama dengan Forum Kerukunan
Umat Beragama (FKUB) Kudus, di Aula Rektorat Lantai tiga IAIN Kudus, Selasa
(17/4/2018).
Mengususng tema "Optimalisasi Peran
Mahasiswa Dalam Kerukunan Beragama Menuju Kudus Yang Damai," seminar ini
bertujuan untuk membekali mahasiswa IAIN Kudus menjelang tahun politik yang
sebentar lagi tiba. Untuk selanjutnya dapat ditularkan kepada masyarakat umum.
Eko Haridjatmiko, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kakan Kesbangpol) mengatakan, sebagai salah satu lembaga
negara yang bertugas menjaga stabilitas bangsa dan politik, memberi
pembelajaran tentang perpolitikan kepada masyarakat adalah sebuah kewajiban.
"Terutama kepada mahasiswa dan pemilih
muda, seminar seperti ini adalah tugas sekaligus ikhtiar untuk mengarahkan
pemilih untuk memilih pemimpin yang benar-benar bisa menjadi negarawan,"
ujarnya.
Senada dengan Eko, Catur Widiyanto, Camat
Kota, masyarakat awam dan pemilih muda memang harus diberi pembelajaran tentang
Pilkada mendatang agar benar-benar menjadi pemilih yang cerdas.
Tahun politik mendatang, lanjut Catur, akan
sangat mungkin akan memanas seperti Pilkada DKI Jakarta. Untuk itu, Kesbangpol,
FKUB, dan pemangku kepentingan terkait di wilayah Kudus harus bisa
bersinergi untuk mengawal proses pesta demokrasi. Salah satunya Pemilihan
Bupati Kudus.
"Saya rasa ini memang tugas
bersama. Kudus adalah kota yang terkenal damai dan sejuk, termasuk dalam hal
politik. Namun, kita tidak boleh bersantai-santai, melainkan tetap mengawal
pilkada serentak nanti," jelasnya.
Sementara itu, Muhammad Ikhsan, Ketua FKUB
Kudus menuturkan, penguatan kerukunan umat beragama adalah salah satu cara yang
paling tepat untuk menyelamatkan persatuan bangsa dari pertarungan politik yang
sangat mudah untuk memicu perpecahan.
Ikhsan menambahkan, persatuan umat beragama
yang telah kita jalin sebegitu indahnya harus dijaga hingga kapanpun dan dalam
situasi apapun. Termasuk dalam situasi politik yang memanas seperti yang sudah
terasa saat ini.
"Aktivis mahasiswa harus bisa membantu
aktivis masyarakat dalam upayanya untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Perlu
ditekankan bahwa, agama harus dijauhkan dari pertarungan politik,"
tegasnya. (Faqih)