WWW.PARIST.ID, KAMPUS - Transformasi
STAIN Kudus menjadi IAIN yang telah lama ditunggu-tunggu akhirnya terwujud
juga. Dijadwalkan, launching IAIN akan dihelat pada tanggal tujuh Mei mendatang
yang diresmikan langsung oleh Menteri Agama.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2018 Lembaran
Negara Nomor 50, Sekolah Tinggi Agama Islam Negri Kudus (STAIN Kudus) resmi
beralih status menjadi Institut Agama Islam Negeri Kudus (IAIN Kudus). Perpres
tersebut ditandatangani oleh Presiden dan ditetapkan pada tanggal 5 April 2018
dan diundangkan pada tanggal 7 April 2018 lalu.
Sebelum resmi diundangkan, Perpres tersebut harus melewati
empat kementrian, yakni Kementrian Agama (Kemenag) yang terkait mengusulkan,
Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) terkait anggaran Negara dan
Organisasinya, Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemen Kum HAM) terkait
dasar hukum, dan Kementrian Sekertaris Negara (Kemensesneg) terkait proses
penandatanganan Presiden.
Selain dari STAIN Kudus, ada tujuh STAIN lain dan satu STAHN
(Sekolah Tinggi Agama Hindu) yang juga ikut mengawal Perpres tersebut. Tujuh
STAIN itu adalah Kediri, Pamekasan, Papua, Pare-pare, Bune, Curug, dan Bangka
Belitung. Dan satu STAHN tersebut adalah dari Palangkaraya.
Saat ditemui kru Parist.id di ruangannya, Mundakir, Rektor IAIN Kudus mengatakan, dengan
beralihnya status menjadi IAIN, menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas), maka setelah menjadi Institut, kampus dapat
mengembangkan beberapa rumpun ilmu. Tidak seperti Sekolah Tinggi yang hanya
mampu mengembangkan satu rumpun ilmu saja.
“Kalau menjadi institut yang jurusan-jurusan nanti menjadi
fakultas. Nanti fakultasnya akan berubah nama sesuai dengan ornamen tata
kerjanya,” paparnya.
Rencananya, lanjut Mundakir, IAIN Kudus akan membuka 5
fakultas. Yaitu Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan, Fakultas Syariah dan Ilmu
Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Fakultas Ushuludin dan Pemikiran
Islam, dan Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Namun rencana tersebut masih tahap
konsultasi dengan Kementrian Agama.
“Insyaallah tanggal 7 mei kita akan kedatangan pak menteri agama
RI sekaligus launching IAIN,” ungkapnya. (Arif/qih)