KAMPUS,
PARIST.ID- Pengurus Mahasiswa Bidikmisi Ma’had
Al-Jami’ah adakan seminar bahasa asing untuk melaksanakan konsep pembelajaran
bahasa asing seperti di Pare, Kediri, Jawa Timur. Seminar bahasa Inggris dan
Arab tersebut dilaksanakan di aula gedung SBSN lantai satu, IAIN Kudus,
Senin-Selasa (16-17/04/2018).
Untuk
membiasakan diri berbicara menggunakan bahasa asing, Makmun Mukmin, Direktur
Ma’had al-Jami’ah menginginkan konsep asistensi seperti yang berada pada pondok
Gontor dan beberapa pondok di Jawa Timur yang serupa. Yaitu konsep yang
mengedepankan sistem guide (pendamping :red) pada pembelajaran sehari-hari yang
dimentori oleh seniornya sendiri. Selain menggunakan sistem guide dengan
senior, pihak Ma’had juga akan mendatangkan mentor pelatihan dari luar. Seperti
Jogja dan Jakarta.
“Nanti
yang semester 6 dan 8 diharapkan menjadi guide yang mumpuni bagi juniornya.
Kedepannya, dari kebiasaan itu diharapkan bisa menjadi bekal masa depan”,
jelasnya.
Pembelajaran
Bahasa Asing khususnya bahasa Inggris akan diadakan setelah lebaran Idul Fitri.
Konsep yang diadopsi dari Pare misalnya, menghafal vocab setiap hari dan sistem
pembelajaran yang lain. Sehingga mampu mempermudah mahasiswa dalam
mengaplikasikan Bahasa Inggris.
Annisa
Setya Ningrum, Pembimbing Devisi Bahasa Inggris mengutarakan, kemampuan
berbahasa asing era saat ini memang sangat diperlukan setiap mahasiswa. Untuk
bisa merealisasikannya, dia menyarankan untuk menjadikan Ma’had al-Jami’ah sebagai lingkungan yang
berbasis bahasa asing.
Dalam
mengembangkan dan membiasakan diri berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris,
diperlukan adanya komitmen dalam belajar, misalnya rutin mengikuti kelas.
“Komitmen tersebut sangat penting, bukan hanya semangat di awal,” jelasnya.
Annisa
berharap, Ma’had al Jami’ah mampu membuat kebijakan untuk merealisasikan
kegiatan tersebut, sehingga gagasan yang diusung hari ini benar-benar menjadi gagasan yang
matang. Selain kebijakan, harus ada aturan-aturan yang mampu menjadikan
mahasiswa dalam menjaga komitmennya.
Menanggapi
Annisa, Sholahuddin Al-Ayyubi, penggurus Ma’had mengatakan untuk mematangkan
persiapan kelas-kelas bahasa asing, maka akan diadakan training sekolah Bahasa
Inggris terlebih dulu. Training tersebut diharapkan dapat dijadikan pemicu
santri Ma’had agar terbiasa melaksanakan program kebahasaan yang telah diprogramkan
itu.
“Rencananya,
penggurus Ma’had memulai pelaksanaan kegiatan tersebut pada Juni mendatang.
Ma’had al-Jami’ah yang sekarang ini di huni oleh laki-laki akan dirolling
dengan perempuan,” tukasnya. (Laila/qih)