PARIST.ID, DEMAK- Dewan
Kesenian Daerah (DKD) Kabupaten Demak memperingati Hari Kartini dengan menggelar
festival seni DKD On Stage bertajuk “Perempuan” (Besok Aku Cantik),
Minggu (22/4/2018) di Hotel Citra Alam. Dalam festival itu, dari pagi hingga malam (08.00-23.00 WIB) masyarakat yang
hadir disuguhi berbagai pementasan dari beragam jenis kesenian.
Terkait dengan tema, Sutikno, Panitia penyelenggara mengatakan, saat ini perempuan bukan hanya ingin tampil
menarik, melainkan juga ingin selalu terlihat cantik setiap saat saat. Makna dari
“Besok Aku Cantik” adalah bahwa meskipun hari ini ia telah terlihat cantik, bagaimanapun
caranya esok hari ia harus lebih terlihat cantik lagi.
“Begitulah wanita, selalu ingin
terlihat paling cantik sendiri. Bukan hanya cantik parasnya, melainkan hatinya
juga. Itulah esensi tema yang kami angkat kali ini,” paparnya.
Seperti yang telah kita ketahui
bersama, sambung Sutikno, peran wanita yang paling utama adalah merawat dan
mendidik keluarga, khususnya bagi anak-anaknya. Untuk itu, kecantikan sifat dan
hati Kartini yang menjadi dasar
tereselnggaranya festival tersebut harus benar-benar ditiru oleh para wanita
masa kini. Sebab, selama hidupnya, Kartini terkenal sebagai wanita yang
memiliki kecantikan lahir batin. Hal itu terlihat dari kisah-kisah
perjuangannya dalam mendidik keluarganya dan masyarakat.
Dalam sesi pembacaan puisi,
pengunjung yang hadir dipersilahkan untuk membacakan satu karya puisinya di
panggung utama. Puisi-puisi yang telah dibacakan akan dijadikan buku antologi puisi oleh pihak panitia.
Hamdanah, salah satu penampil puisi
mengatakan, kalau dilihat dari sejarah, perempuan-perempuan yang berprestasi
selain RA. Kartini sangat banyak. Namun kebanyakan anak-anak sekarang telah
melupakannya. Seperti Dewi Sartika di Bandung, Rohana Kudus di Padang, Cut Nyak
Dien, Teuku Fakinah, Cut Mutia, Malaha Yati, dan masih banyak lagi yang lainnya
di Aceh. Mereka juga memberikan sumbangsih besar dalam dunia pendidikan dengan
mendirikan sekolah-sekolah untuk pendidikan wanita di kampung halamannya.
Hamdanah yang berprofesi sebagai guru
Bahasa Indonesia di salah satu SMA di Kabupaten Demak itu menyampaikan pesan
kepada seluruh wanita di Indonesia lewat puisi narasi berjudul “Wanita-wanita
Indonesia Mau Kemana?”. Melalui puisinya itu, ia berpesan bahwa wanita itu adalah bagian
dari tiang bangsa. Jadi wanita harus menjaga harga dirinya. Karena jika wanita
itu baik, maka citra wanita sebagai bagian bangsa akan terlihat baik. Begitu juga
sebaliknya, citra bangsa akan buruk jika wanita yang di dalamnya bersifat buruk
juga.
“Lewat puisi yang saya ciptakan
ini, saya mengajak seluruh wanita Indonesia, Kartini-Kartini masa kini untuk
mewarisi laku RA. Kartini. Melakukan berbagai hal positif yang dapat
meningkatkan mutu dan citra wanita,” ujarnnya.
Selain pembacaan puisi, dalam festival tersebut, DKD Demak
juga menyuguhkan Gelar Lukis dan Fotografi,
Live Mural, Live Akustik, Pantomim Jalanan, Bedah Buku, Musik, Performance
Art, Pragmen Teater Demak, dan ditutup dengan Orkes Keroncong. Dan yang
spesial dari orkes keroncong (OK) kali ini yaitu kehadiran OK Badami dari
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Jawa Barat dan OK Citra Alam. (Arif/qih)