PATI, PARIST.ID – Perempatan Jago di Jalan Pemuda mendadak ramai petang kemarin, Minggu (27/5/2018). Anak-anak muda, orang tua, laki-laki dan perempuan tumpah ruah ke jalanan. Raut wajah sumringah terpancar menyapa pengendara yang melintas.
Petang itu ada kegiatan khas Ramadan. Bagi-bagi takjil, kudapan untuk berbuka puasa. Penggagasnya Jaringan Gusdurian, serta tokoh-tokoh lintas agama yang menyenangi keberagamaan. Kegiatan itu memang tak sekadar bagi-bagi takjil semata. Memanfaatkan kesenian etnis Tionghoa, Barongsai, mereka membagikan ribuan takjil kepada pengendara yang melintas petang itu.
Acara ini diselenggarakan Gusdurian Pati bersama Kelenteng Hok Tik Bio, Polres Pati, Kodim 0718/Pati, GP Ansor, dan beberapa ormas serta pelajar SMP. Tokoh Gusdurian Kabupaten Pati, Eddy Siswanto kepada Parist.id mengungkapkan, dilibatkannya kesenian Barongsai ini supaya menambah semarak dan menyenangkan dalam kegiatan bagi-bagi takjil.
”Selain itu karena untuk menunjukkan persaudaraan antar umat beragama di Indonesia, khususnya di Kabupaten Pati supaya tetap terjalin harmonis. Hal ini terbukti dengan turut terlibatnya bukan hanya umat muslim saja dalam kegiatan bagi-bagi takjil ini. Melainkan umat agama lain pun turut berpartisipasi,” terang Eddy di sela-sela membagikan takjil berupa kolak kepada pengendara.
Kerukunan itu terlihat dari peserta yang ikut membagikan takjil. Seperti Bruder Edesius, Tokoh Katolik di Kabupaten Pati ini turut turun ke jalan. Pria yang juga menjadi Kepala SMP Kanisius Pati ini ikut menenteng beberapa bungkus plastik takjil, lalu membagikannya kepada setiap pengendara yang melintas.
Bruder mengaku, kegiatan bagi-bagi takjil yang dilakukan ini sangat baik. Dan yang terpenting bisa menunjukkan rukunnya umat beragama di Bumi Mina Tani. ”Kerukunan benar-benar diperlihatkan di tempat ini. Semoga Indonesia secara umum potretnya seperti ini,” harap Bruder Edesius.
”Ini juga menjadi pembelajaran yang baik untuk anak-anak. Mereka akan belajar tentang kerukunan umat beragama di disini. Indonesia itu satu, kita ini saudara,” kata Bruder mantap.
Informasi yang dihimpun, dalam kegiatan ini panitia menyediakan kurang lebih 5000 bungkus takjil beratnya mencapai satu ton. Persiapan dilakukan sejak Minggu pagi, mulai dari memasaknya hingga membungkusi. [Achmad Ulil Albab]