KUDUS, PARIST.ID – Forum Apresiasi Sastra dan Budaya Kudus (FASBuK) kembali tampilkan pertunjukan menarik di bulan ini. Mengangkat tema “Tanpa Batas”, FASBuK tampilkan pertunjukan musik dan diskusi di Lapangan Basket Universitas Muria Kudus, Sabtu (29/09/2018) malam.
Grup musik Amburadul, satu-satunya penampil di FASBuK kali ini membawakan tiga aransemen lagu dengan komposisi yang berbeda. Setidaknya ada beberapa genre musik yang diaransemen menjadi lantunan musik indah untuk dinikmati. Seperti pada lagu terakhir, mereka memasukkan unsur nuansa arab dan jawa khas suluk-suluknya.
“Hal ini tentu sangat membuat telinga kita menjadi risih jika kita tidak terbiasa mendengarkan musik-musik kontemporer. Ketika mendengar suluk arab disejajarkan dengan suluk dalang dan tembang macapat jawa, belum lagi aransemen genre yang kita garap malam ini kurang lebih ada enam genre; Campursari, kroncong, jazz, pop, rock, jawa, dan timur tengah,“ Kata salah satu personil Amburadul pada saat sesi diskusi.
Grup musik Amburadul sendiri adalah salah satu grup musik yang ada di Kudus yang berdiri sejak tahun 2016 dibawah pimpinan Edi lulusan UNNES dengan beberapa anggota seorang musisi dan pemusik yang sudah melanglang buana di beberapa kota juga daerah.
Arfin Akhmad Maulana, Ketua Badan Kerja FASBuK mengatakan, lewat tema “Tanpa Batas” fasbuk ingin mengajak musisi musisi dan seniman muda Kudus agar dapat berkreasi mengkolaborasikan antara musik tradisi dan modern, demi menjaga keeksistensian kebudayaan jawa di jaman sekarang. Artinya sebuah karya kreatif itu tidak boleh terpaku oleh sebuah sekat genre dan terbatas oleh satu jenis saja.
“Seperti yang kita ketahui generasi-generasi sekarang ini bahkan anak kecil saja lebih banyak menyukai musik kekinian dari barat dan dangdut, jika kita tidak kreatif maka kita sebagai orang jawa akan kehilangan musik tradisi kita” katanya.
Sementara itu salah seorang seniman teater Kudus, Mbah Joko sapaan akrabnya mengapresiasi penampilan dari Grup Musik Amburadul di FASBuK kali ini. Menurutnya membuat perpaduan aransemen genre tidak mudah, dan Amburadul mampu melakukannya dengan baik.
“Saya tadi hendak ke kota, namun karena jalanan macet dan ramai jadi saya ambil arah untuk menonton FASBuK, dan saya mengapresiasi penampilan dari Amburadul malam ini,” terangnya.(arf)
Grup musik Amburadul, satu-satunya penampil di FASBuK kali ini membawakan tiga aransemen lagu dengan komposisi yang berbeda. Setidaknya ada beberapa genre musik yang diaransemen menjadi lantunan musik indah untuk dinikmati. Seperti pada lagu terakhir, mereka memasukkan unsur nuansa arab dan jawa khas suluk-suluknya.
“Hal ini tentu sangat membuat telinga kita menjadi risih jika kita tidak terbiasa mendengarkan musik-musik kontemporer. Ketika mendengar suluk arab disejajarkan dengan suluk dalang dan tembang macapat jawa, belum lagi aransemen genre yang kita garap malam ini kurang lebih ada enam genre; Campursari, kroncong, jazz, pop, rock, jawa, dan timur tengah,“ Kata salah satu personil Amburadul pada saat sesi diskusi.
Grup musik Amburadul sendiri adalah salah satu grup musik yang ada di Kudus yang berdiri sejak tahun 2016 dibawah pimpinan Edi lulusan UNNES dengan beberapa anggota seorang musisi dan pemusik yang sudah melanglang buana di beberapa kota juga daerah.
Arfin Akhmad Maulana, Ketua Badan Kerja FASBuK mengatakan, lewat tema “Tanpa Batas” fasbuk ingin mengajak musisi musisi dan seniman muda Kudus agar dapat berkreasi mengkolaborasikan antara musik tradisi dan modern, demi menjaga keeksistensian kebudayaan jawa di jaman sekarang. Artinya sebuah karya kreatif itu tidak boleh terpaku oleh sebuah sekat genre dan terbatas oleh satu jenis saja.
“Seperti yang kita ketahui generasi-generasi sekarang ini bahkan anak kecil saja lebih banyak menyukai musik kekinian dari barat dan dangdut, jika kita tidak kreatif maka kita sebagai orang jawa akan kehilangan musik tradisi kita” katanya.
Sementara itu salah seorang seniman teater Kudus, Mbah Joko sapaan akrabnya mengapresiasi penampilan dari Grup Musik Amburadul di FASBuK kali ini. Menurutnya membuat perpaduan aransemen genre tidak mudah, dan Amburadul mampu melakukannya dengan baik.
“Saya tadi hendak ke kota, namun karena jalanan macet dan ramai jadi saya ambil arah untuk menonton FASBuK, dan saya mengapresiasi penampilan dari Amburadul malam ini,” terangnya.(arf)