PARIST.ID, KUDUS - Sebagai lembaga amil zakat nasional, Yatim Mandiri diharapkan dapat merangkul generasi millenial sebagai muzakki. Karena generasi millenial merupakan peluang yang dapat menguatkan, meningkatkan, dan menumbuhkan perhimpunan potensi zakat, infaq serta sodaqah.
Sambutan Wakil Bupati Kudus pada diskusi publik bertema "Generasi Milenial Peduli Sosial" Di Burikan, Kudus. |
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati Kudus, Hartopo dalam acara diskusi publik bertema Generasi Milenial Peduli Sosial yang diadakan oleh Komunitas Cinta Yatim (Kocay) di Burikan kediaman wakil bupati Kudus, Ahad (31/03/2019).
Acara yang bertepatan dengan Hari ulang tahun Yatim Mandiri ke-25 ini dihadiri oleh Wakil Bupati Kudus, Hartopo dan Ketua Dewan Syariah, Kode Etik dan Hukum RSI Sultan Hendrin Jepara, Ahmad Fajar beserta tamu undangan.
Wakil Bupati Kudus, Hartopo mengatakan zakat bisa menjadi gaya hidup generasi milenial. Sebab generasi muda memiliki karakter yang menarik dan kepedulian yang tinggi dalam berdonasi.
"Peluang ini ini harus dimanfaatkan agar generasi milenial terlibat dalam kegiatan berdonasi," kata Hartopo.
Senada dengan Hartopo, Ketua Dewan Syariah, Kode Etik dan Hukum RSI Sultan Hendrin Jepara, Ahmad Fajar setuju jika generasi milenial mempunyai potensi yang luar biasa dalam hal bersedekah. Hanya saja harus diarahkan dan diedukasi secara menyeluruh.
"Gunakanlah teknologi dengan bijaksana agar waktu tidak terbuang sia-sia, masukkan nilai-nilai agama dan kebaikan dalam kehidupan. Rajin bersedekah dan ingat bahwa sebagian harta kita adalah milik orang yang membutuhkan. Jangan berdiam diri tapi bergeraklah karena perubahan itu pasti ada," jelasnya.
Salah satu peserta, Liana mengaku senang mengikuti diskusi tersebut. Menurutnya generasi milenial seharusnya peduli dengan lingkungan sosial.
"Generasi millenial jangan hanya fokus pada gadjet saja, melainkan harus berpartisipasi terhadap masyarakat," pesan Liana. (Nonik/Ayu)