KAMPUS - Koperasi harus mempunyai peran yang signifikan dalam perkembangan generasi milenial di era 4.0. Di era sekarang kita tidak bicara lagi tentang persaingan, tapi kita bicara tentang kolaborasi, dan koperasi merupakan salah satu organisasi modern yang sangat sesuai dengan perkembangan zaman saat ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Pengembangan SDM Kementrian Koperasi dan UKM, Rully Nuryanto, SE, M. Si di acara Talkshow Nasional dan Pendidikan Menengah Koperasi Nasional (Dikmenkopnas) Koperasi Mahasiswa (KOPMA) dengan tema "Explore Your Potential to be a Great Young Entrepreneur" yang diadakan oleh KOPMA IAIN Kudus di gedung SBSN lantai 1 IAIN Kudus, Kamis (25/04/2019).
Penampilan Tarian Tradisional dalam Acara Pembukaan |
Acara ini dihadiri oleh Deputi Pengembangan SDM Kementrian Koperasi dan UKM, Rully Nuryanto, SE, M. Si, Founder Hotel Safin Pati H. Saiful Arifin, S. E dan Owner Namira Tour and Travel, ketua HIPSI Kudus Ersyat Qomar, ST dan kader mahasiswa seluruh koperasi di Indonesia, di antaranya yaitu KOPMA Raden Fatah Palembang, Raden Lintang Lampung, Amirul Tuban, PGRI Semarang, IAIN Surakarta, IAIN Salatiga, Universitas Semarang, Universitas Negeri Yogyakarta, dan IAIN Kudus.
Deputi Pengembangan SDM Kementrian Koperasi dan UKM, Rully Nuryanto SE, M. Si menjelaskan, peran koperasi yang signifikan ini sejalan dengan rekonstraksi total koperasi sedang dilakukan oleh kementrian koperasi. Tiga strategi yang sedang dirumuskan yaitu rehabilitasi, reorientasi, dan pengembangan usaha.
"Dalam reorientasi sekarang lebih mengedepankan kualitas dari pada kuantitas. Rehabilitasi ini upaya untuk memperbaiki database koperasi. Dan pengembangan usaha, kita ingin jika koperasi berkembang seperti usaha-usaha yang lain," jelasnya.
Hasil dari dikmenkopnas diharapkan dapat menciptakan konsep rebranding koperasi yang kekinian dan sesuai dengan selera anak muda zaman sekarang.
“Koperasi punya salah satu keunggulan berupa captive market, artinya pasar yang sudah tersedia ketika koperasi itu lahir yakni anggotanya. Kuncinya adalah komitmen dan inisiatif anggota, agar sebuah koperasi bisa berkembang, " tambah Rully.
Selain itu, Founder Hotel Safin Pati H. Saiful Arifin, S. E memberikan motivasi kepada peserta, bahwa pengusaha saat ini tidak diciptakan, tapi karena hasil keterpaksaan. Untuk menjadi wirausahawan sebenarnya tidak perlu modal yang besar.
"Untuk menjadi pengusaha kita harus kerja keras, kerja cerdas, dan ikhlas untuk mencapai sebuah kesuksesan itu. Usaha tidak harus dimulai dari yang besar, tapi usaha bisa dimulai dari yang kecil-kecil," jelasnya.
Sedangkan, Owner Namira Tour and Travel Ersyat Qomar, ST mengatakan jika motivasinya menjadi wirausaha adalah tersesat di jalan yang benar, menjadi entrepreneur yang dipercaya oleh siapapun, seperti yang dicontohkan Rasulullah. Jangan takut tidak punya modal, karena ketakutan itu hanya di awal, karena ketakutan itu hanya fatamorgana.
"Berbanggalah sebagai wirausaha, jangan samapai menciptakan sekat-sekat premodial. Karena wirausaha itu usahanya tetap jalan dan pengusahanya jalan-jalan," kata Ersyat yang juga mebjadi ketua HIPSI Kudus. (Gib/Ulyanuddin)