KAMPUS – Jelang Pekan
Ilmiah, Olahraga, Seni dan Riset (PIONIR) ke-9 yang merupakan ajang kompetisi tingkat nasional mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Kementerian Agama, sekitar 200 mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus mengikuti seleksi calon
kontingen di gedung rektorat lt.3, Jum’at (31/05/2019).
Wakil Rektor III, Dr. H. Ihsan M,Ag mengatakan Penyeleksian dilakukan berdasakan kriteria
yang ada dalam juknis. Namun, nantinya hanya 100 kontingen yang akan dikirim
berdasarkan nama dan juga cabang lomba yang diikuti.
“Dari 37 cabang
perlombaan yang akan dipertandingkan, IAIN Kudus akan mengikuti 30 cabang lomba,” tuturnya .
Ia juga
menyampaikan bahwa pengiriman nama kontingen yang akan mewakili IAIN Kudus harus sudah diterima panitia penyelenggara
terakhir 14 Juni 2019. Mahasiswa yang ikut seleksi harus memenuhi dua syarat, yaitu benar-benar
mahasiswa aktif yang terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT) dan menunjukkan Kartu Mahasiswa (KTM).
“Tidak ada batasan
usia. Kalau tahun kemarin kan ada batasan usia” kata Ihsan. Ia menambahkan apabila yang mengikuti perlombaan bukan peserta yang
terdaftar, maka otomatis akan di diskualifikasi. Hal tersebut merupakan salah
satu bentuk sportivitas dalam perlombaan. “Nantinya kontingen yang terpilih
akan di dampingi oleh 12 pendamping dan 12 official,” tambahnya.
Proses wawancara seleksi oleh tim penyeleksi |
Ihsan
berharap, tim penyeleksi dapat menghasilkan kontingen yang memenuhi target
kemenangan. Ia sangat optimis bahwa IAIN Kudus tidak tertinggal angka dengan
PTKIN lainnya dan sangat bersyukur jika dapat masuk ke dalam 5 besar.
“Dari cabang
olahraga banyak mahasiswa yang sudah terlatih dan sangat antusias untuk
mengikuti perlombaan. Masih ada waktu sekitar sebulan untuk berlatih karena
pelaksanaanya di tanggal 15-21 Juli 2019. Semoga sisa waktu tersebut dapat dimanfaatkan dengan
maksimal oleh para kontingen nantinya,”
harapnya.
Sedangkan
Kasubag Kemahasiswaan, Sutanto mengatakan bahwa revisi Juknis dari
penyelenggara PIONIR mengalami keterlambatan sehingga kurangnya sosialisasi
kepada mahasiswa yang telah mendaftar seleksi. Meskipun demikian, seleksi perlu
dimaksimalkan.
“Kami sudah
membuat jadwal seleksi untuk semua cabang mulai dari 30 Mei 2019 dan
1 Juni 2019. Rencananya nanti di tanggal 10, 11, dan 12
Juni 2019 akan kami adakan finalisasi seleksi,”
jelasnya.
Salah satu
peserta seleksi PIONIR cabang lomba debat konstitusi, Medan Wijaya mengaku sangat senang dapat mengikuti seleksi
ini dan merasa memiliki kebanggan tersendiri.
“Semoga saja
bisa lolos seleksi dan mengikuti perlombaan dengan sebaik-baiknya. Memberikan
yang terbaik untuk almamater,” harap mahasiswa
semester 2 Fakultas Syariah Program Studi Ahwalus Sakhsiyah. (Arum)