KAMPUS - Minimnya literasi keuangan di masyarakat mendorong Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus untuk bertekad menjadikan galeri Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai pusat literasi keuangan mahasiswa.
Merujuk data dari survei internal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) regional Jawa Tengah-Jogjakarta, hanya 3-4 persen masyarakat Indonesia yang mengerti tentang literasi keuangan. Hal ini penting untuk dipelajari mahasiswa mengingat perkembangan pasar modal syariah dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan positif.
"Melalui galeri BEI tersebut, kampus kita bertekad untuk memfasilitasi mahasiswa khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) dalam mempelajari berbagai hal yang melingkupi pasar modal dan bursa efek," kata Dewan Kemahasiswaan (Dekan) FEBI, Supriyadi, dalam sambutannya di acara peresmian galeri Bursa Efek Indonesia (BEI) IAIN Kudus, Kamis (25/07/2019).
Dengan belajar literasi keuangan, lanjut Supriyadi, mahasiswa akan turut mendukung fungsi-fungsi ekonomi. Bila sudah begitu roda perekonomian akan berkembang lebih pesat.
"Semakin banyak masyarakat atau mahasiswa yang tahu mengenai manfaat produk dan jasa keuangan, semakin besar transaksi keuangan yang dapat diciptakan dan pada akhirnya akan menggerakkan roda perekonomian," jelasnya.
Sedangkan menurut Kepala Devisi Pengembangan Pasar BEI Rahma Handayani menyatakan, melalui galeri tersebut, mahasiswa bisa mempelajari, menganalisa dan berlaku sebagai investor. Sebab, menurutnya saat ini sudah banyak investor dan pemain pasar modal yang berasal dari kalangan muda.
"Dari segi ruangan dan kelengkapannya, galeri yang dimiliki IAIN Kudus ini cukup bagus jika dibanding dengan kampus-kampus lain. Melalui layar yang menyiarkan pergerakan efek atau saham, mahasiswa bisa menganalisanya. Lebih bagus lagi kalau berani berinvestasi,” katanya.
Selain itu Rektor IAIN Kudus Mundzakir berharap, hadirnya galeri BEI tersebut semakin menambah kualitas mahasiswa. Sebab, pihaknya juga menginginkan supaya jebolan-jebolan FEBI IAIN Kudus banyak yang menjadi praktisi ekonomi. Terutama ekonomis syariah.
"Kalau sudah ada fasilitasnya jangan sampai disia-siakan. Harus dimanfaatkan sebaik mungkin," pesannya. (Falis)