KUDUS - Demi kenyamanan, empat jalur pedestrian kota Kudus akan dibenahi. Di antaranya jalan Sunan Kudus, jalan Loekmonohadi, jalan dr. Ramelan, dan jalan Lingkar Utara Bae.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kudus, Heru Subiantoko dalam acara Jagong Pelataran di halaman kantor PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Kudus bertema "Masa Depan Pedestrian Kudus", Rabu (24/07/2019)
Heru mengaku pembenahan pedestrian tersebut dilakukan karena jalur pedestrian kota kudus saat ini tidak ramah untuk kaum disabilitas dan banyak disalahgunakan oleh warga setempat.
"Kalau hal ini terus dibiarkan jalur pedestrian kota Kudus akan semakin buruk," kata Heru.
Untuk itu, Heru melanjutkan, pembenahan pedestrian nantinya akan diberikan fasilitas umum yang khususnya mengedepankan keramahan PKL (Pedagang Kaki Lima) dan penyandang disabilitas dengan mengambil berbagai referensi pedestrian.
"Nantinya akan disediakan tempat duduk, tempat parkir dan pada malam harinya bisa digunakan untuk kegiatan kuliner serta ruang bagi pejalan kaki yang dikembangkan pula untuk kaum disabilitas," jelasnya.
Sedangkan menurut Kritikus kebijakan publik pemerintahan, Kholid Mawardi menyarankan agar pemerintah kota Kudus tidak hanya memperhatikan pembangunannya saja, tetapi juga dalam hal perawatannya.
“konsep yang baik tetap harus ditambahi dengan perawatan yang baik juga,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, ia menambahkan diperlukan penertiban tempat oleh petugas keamanan, seperti satgas maupun satpol PP agar tidak terjadi dalam hal penyalahgunaan tempat.
"Kita memang harus bekerjasama dengan aparat untuk melakukan perawatan jalur pedestrian," jelasnya.
Ketua DPRD Kudus Ahcmad Yusuf Roni mengatakan pembangunan pedestrian ini diharapkan dapat meningkat perekonomian warga dan berfungsi sebagaimana mestinya.
"Semoga pembangunan ini dapat menjadi pusat keramaian yang baru dan memunculkan pelaku ekonomi sehingga dapat meningkat pendapatan masyarakat,” ungkapnya.
Selain Yusuf, Salah satu mahasiswa penyandang disabilitas, Anjas Pranomo juga berharap pembenahan pedestrian ini benar-benar bisa terealisasi, dan bukan hanya formalitas dari kerja pemerintah daerah.
"Saya mewakili teman-teman disabilitas berharap pembenahan pedestrian tersebut benar-benar terealisasi. Kami hanya membutuhkan tindakan dan bukti yang konkrit, mengingat pedestrian di kota Kudus kurang ramah terhadap disabilitas," harapnya. (Fiski)