KUDUS - Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kudus harus memperkuat hubungan antar tokoh umat beragama maupun organisasi di Kudus. Hal ini penting dilakukan mengingat isu-isu intoleransi yang semakin kuat mengancam keutuhan bangsa.
Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kudus Muhammad Ikhsan, mengatakan pihaknya bersama seluruh jajarannya akan mulai mensinergikan tokoh-tokoh agama untuk menyamakan persepsi umat masing-masing terkait toleransi dan kerukunan.
”Kalau kemarin-kemarin kami hanya berkutat dengan wacana toleransi, kerukunan, dan persatuan, kini sudah saatnya untuk melakukan aksi nyata agar wacana-wacana itu membumi,” ungkapnya pada acara dialog lintas agama di Hotel @Home Kudus, Minggu (18/08/2019) kemarin.
Sebab, menurutnya patronase di masyarakat saat ini masih kuat. Hal itulah yang akan dikuatkan dengan cara menurunkan tokoh-tokoh paling berpengaruh di Kudus ke kelompok-kelompok kecil.
"Kalaupun ada konflik, masyarakat akan tetap mengikuti komando pemimpinnya," jelas Ihsan.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kudus, Noor Badi, mengatakan menurutnya tokoh-tokoh agama maupun organisasi masyarakat di Kudus memang harus menyepahamkan pandangan tentang toleransi dan keberagaman. Hal ini penting dilakukan karena tokoh-tokoh agama merupakan kunci sinergitas hubungan antar umat beragama, suku, maupum ras.
"Kultur keberagamaan masyarakat Kudus kini masih berkutat pada patronase agamanya. Kudus tidak boleh tertular virus-virus intoleransi yang menyerang daerah-daerah lain. Untuk itu peran tokoh-tokoh agama sangatlah penting,” tegasnya. (Falis)