KAMPUS – Di era digital penyebaran literasi semakin dipermudah dengan media online. Media Online menjadi alat untuk menumbuhkan kesadaran literasi. Literasi santri misalnya, sebagai santri tidak boleh hanya membaca, tetapi harus mampu menulis, mencari informasi, mengolah informasi, dan memproduksi menjadi tulisan yang positif.
"Dalam menulis juga harus memperhatikan regulasi dan etika ketika menulis," kata Sunarni, dosen IAIN Kudus dalam diskusi bincang media online yang bertajuk “Menakar Potensi Media Lokal Kudus dalam Literasi Santri” yang diadakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Paradigma dalam rangkaian acara Haflah Ilmiah Jilid 4 di GOR IAIN Kudus, Senin (21/10/19).
Sebab, menurutnya santri yang baik harus mampu menulis dan membuat konten yang mendalam dan menarik sehingga dapat memberikan banyak informasi kepada pembaca.
"Santri tak hanya mengaji kitab, tetapi harus mampu meliterasikan dirinya sendiri," jelasnya.
Senada dengan Sunarni, Pimpinan Umum (PU) Suara Nahdliyin, Qomarul Adib mengatakan santri sebagai salah satu pengguna media sosial harus mampu meliterasi diri dengan baik agar tidak mudah terpengaruh oleh propaganda negatif dari media lain.
”Media sebagai komunikasi, edukasi dan kontrol sosial. Pelaku media harus meliterasi diri dengan baik, dan menghindari propaganda dari pengaruh negatif” Jelasnya.
Lebih lanjut, literasi santri bisa dimulai dari kiyai untuk lebih produktif dan melek teknologi agar dapat menjadi teladan bagi para santri dalam berliterasi.
“Menumbuhkan kesadaran media online bukan hanya tugas santri, tetapi kiyai juga harus produktif agar menjadi teladan bagi para santri dan kiyai yang lain," katanya.
Sementara itu, pegiat fanspage santri mbareng, Ilyas Alkayisi menghimbau agar para santri harus mewarnai dunia, melalui inovasi dan kreativitas dalam menulis.
Ilyas juga berharap media online santri mbareng dapat mengenalkan santri dan kegiatan kepesantrenan kepada masyarakat melalui literasi.
”Melalui fanspage dan instagram, kami berharap dapat mengenalkan kegiatan santri kepada masyarakat sekitar,” harapnya. (Hasyim)