Hal tersebut dikatakan oleh Dosen Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro sekaligus pengisi acara Rumahku Surgaku di TVRI Jawa Tengah, Darosy Endah Hyoscyamina, dalam seminar pendidikan “Tantangan Generasi Pendidik Anak Usia Dini di Era Millenial” yang diselenggarakan oleh HIMA PIAUD digedung SBSN lantai satu, Kamis (04/10/2019) kemarin.
Menurutnya, pengawasan tersebut bisa ditanamkan melalui komunikasi dengan anak. Bagaimana proses dalam mendidik anak yang baik dan sejalan dengan visi dan misi pasangan.
“Jangan jadikan cinta itu jalan maksiat. Mengenal suami kita terlebih dahulu dan mendidik anak itu harus satu visi misi. Saling komunikasi dengan anak dan pasangan disertai selalu berdoa untuk mendapatkan generasi yang optimal," jelasnya.
Sebab, lanjutnya, mendidik anak merupakan ibadah tanpa keluh kesah dan harus hayati, hadapi dan nikmati karunia Allah. Penanaman akhlakul karimah sejak dini, kasih sayang orangtua dan keteladanan merupakan upaya yang harus di tempuh untuk menjadikan generasi yang berkarakter dan anak yang sholih sholihah.
"Karna anak itu meniru jadi sudah sepantasnya orang tua memberikan contoh yang baik untuk anak-anaknya dalam membangun karakter," kata Darosy.
Selain itu, mendidik anak sejak awal harus menumbuhkan sifat percaya diri pada anak dan membuat anak lebih berani.
“Sejak awal, saya selalu menumbuhkan sikap percaya diri pada anak-anak saya. Anak-anak saya masih kecil sudah tampil di depan 10.000 anak-anak dan mereka percaya diri saja," ungkapnya.
Sedangkan, Dosen IAIN Kudus Amin Sabiati, berharap seminar ini dapat memberikan pengalaman bagi mahasiswa dalam menghadapi tuntutan ketika nanti terjun di lembaga PIAUD.
“Guru harus berfikir kedepan; profesional, dan memberikan inovasi terhadap pembelajaran, jadilah guru yang uptudate. Selalu mengasah dan memanfaatkan teknologi yang ada," harapnya. (A'yun)
