KUDUS- Plt. Bupati Kudus M. Hartopo, memberikan motivasi hidup dan semangat kepada ribuan penerima bantuan sosial PKH se-Kecamatan Jekulo. Demikian itu ia sampaikan dalam acara Gebyar PKH di Lapangan Merdeka Desa Klaling, Jekulo, Ahad (26/01/2020).
"Jangan putus asa, saya ingin support kalian semua sebab ini adalah misi ibadah," kata Hartopo.
Selanjutnya, ia menceritakan pengalaman hidupnya di masa lalu. Sejak kecil, kata dia, sudah hidup mandiri demi memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sekolah. Waktu itu belum ada bantuan sosial PKH seperti sekarang ini.
"Saya adalah orang paling miskin di Desa Pasuruan Lor. Saya pernah mencari keong sawah, jadi buruh tani hingga pembantu rumah tangga. Sekolah juga pindah-pindah sebab saking tidak punya uang," sebutnya.
Untuk itu, lanjutnya, ucapan terima kasih disampaikan kepada para pendamping sosial PKH, utamanya yang ada di Kecamatan Jekulo. Mereka yang tidak pernah lelah mendampingi, memberi manfaat untuk menjadikan masyarakat ini mandiri dan berdaya.
"Dengan adanya kelompok pendamping dan pelaku. Ini lah yang nanti akan jadi pahlawan kesejahteraan, terutama di Kecamatan Jekulo," katanya.
Gebyar PKH kali ini lebih istimewa sebab seluruh pembiayaan adalah murni dari pengelolaan sampah dan sponsor yang dikelola oleh kelompok PKH Jekulo. Dana tersebut juga disalurkan kepada kelompok disabilitas, yatim dan dhuafa.
Koordinator Kabupaten PKH, Habib Rifa'i menjelaskan teknisnya, selama dua bulan terakhir ini kelompok penerima se-Kecamatan Jekulo mengumpulkan serta mengelola sampah untuk didaur ulang dan dijual.
"Selama dua bulan bisa mengumpulkan 21 juta dari sampah yang dimanfaatkan untuk acara gebyar PKH dan bantuan sosial untuk kaum difabel, yatim dan dhuafa," jelas Habib.
Dalam kesempatan tersebut, bantuan berupa dana, alat tulis, sembako dan alat-alat difabel diberikan para KPM PKK se-Kecamatan Jekulo kepada 27 dhuafa, 40 yatim dan 5 difabel. (rls)