Bapak izinkan ku bersyair laiknya dikau meskipun tak akan pernah bisa.
Syairmu mematriku akan ketabahan di bulan juni
"Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu.
Izinkan aku membalasnya
"Tak ada yang lebih sakit dari duka bukan juli
Dikabarkannya pulangmu kepada hadirat ilahi robbi"
Dikau melanjut dengan bait
"Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan juni
Dihapuskannya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu"
Aku melanjutnya dengan bahasa kalbu
"Tak ada yang lebih sedih
Dari duka bulan juli
Dihampirinya kepingan kasih cinta
Yang kini tinggal kenangan belaka"
Seakan tak bungkam begitu saja
Kau merintik sajak
"Tak ada yang lebih arif Dari hujan bulan juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu.
Tertegun, apa yang bisa kukata
"Tak ada yang lebih ridho
Dari duka bulan juli
Dibiarkannya pergi bertemu kekasihnya
Dijemput dengan rasa damai"
Bapak Sapardi Djoko Damono
Selamat jalan
Jalan baik menyertai
Doa baik menghiasi duka bulan juli.
Kudus, 19 Juli 2020
Azzahra Muza