KAMPUS, PARIST.ID – Lembaga Pengembangan dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) IAIN Kudus menggelar Forum Grup Discussion (FGD) Evaluasi KKN-IK DR 2020 secara offline. Untuk menghindari kerumunan, evaluasi dibagi menjadi tiga sesi dengan mengundang setiap ketua/perwakilan masing-masing kelompok. Dipandu oleh Ulfah Rahmawati, acara yang dihadiri 204 mahasiswa dari perwakilan setiap kelompok KKN ini bertempat di Gedung SBSN Lantai 2 yang dibagi menjadi 3 sesi, Jumat (25/09).
Dalam sambutannya, Ketua LPPM, Mohammad Dzofir menganggap sangat penting atas pelaksanaan evaluasi secara tatap muka ini. Meskipun sebelumnya telah melakukan evaluasi dan monitoring secara online, Dzofir merasa perlu mengadakan FGD evaluasi ini untuk mengetahui kondisi secara langsung dari perspektif mahasiswa. “Dari hasil monitoring sebelumnya, cukup memuaskan, ada tahapan-tahapan yang dilakukan baik oleh mahasiswa maupun DPL” ujarnya.
Padahal, sebelum menyusun program KKN-IK DR, ia mengaku pesimis karena menabrak norma pengabdian kepada masyarakat yakni terjun langsung ke lapangan. Namun, untuk melanjutkan speed up kelulusan, ia memutuskan untuk merubah model KKN-IK menjadi KKN-IK DR. “dari hasil survei berjalan dengan baik, harapannya semoga bisa menyelenggarakan KKN tahun depan sebaik mungkin” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor I Supaat menekankan kepada mahasiswa agar tidak membandingkan KKN tahun ini dengan parameter KKN normal.
Selanjutnya, terkait miskonsepsi antara Dosen Pembimbing Lapangan dan Mahasiswa, Supaat memakluminya dan mengggap kegiatan KKN yang tidak sesuai sebagai hiburan atau untuk situasi yang mencekam akibat pandemi ini.
Supaat mempersilahkan mahasiswa untuk memberi masukan dan mendudukkan persoalan sejelas-jelasnya. “kita cari di mana titik masalah itu ada, nanti akan diperbaiki untuk kedepannya” ujarnya. (syim)