Dalam sambutanya, Mundakir juga turut membacakan puisi yang digubahnya. "Dunia kampus dunia pikir, dunia pikir berkontemplasi. PBAK digelar segera berakhir, berakhir dengan bersenang hati. Rasa sedih untuk panitia, karena tak temu dengan mahasiswa baru. Terimakasih kepada seluruh ORMAWA yang telah sadar new era baru. Pergi ke Batang menjahit baju, baju maron tanda khusus. Selamat datang mahasiswa baru, di kampus hijau IAIN Kudus," ucapnya.
Melalui puisinya Mundakir mengucapkan terimakasih kepada seluruh Ormawa yang telah sadar new era baru. "Meskipun disituasi yang berbeda kegiatan PBAK masih tetap bisa berjalan dengan baik secara virtual," tandasnya.
Sementara itu, Subbag Kemahasiswaan Kementrian Republik Indonesia, Rohman Basori mengapresiasi kreativitas mahasiswa yang bisa menyesuaikan keadaan ditengah pandemi. "Mengutip kata dari Charlis Darwin Orang yang hebat bukan orang yang cerdas secara fisik, tetapi orang yang bisa menyesuaikan diri," katanya.
Ia menambahkan, agar mahasiswa baru tidak berkecil hati meskipun PBAK tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. "Justru kalian adalah orang-orang yang hebat yang bisa menyesuaikan diri dengan baik," tambah Basori.
Sebagai Mahasiswa Baru Fakultas Ushuluddin, Duriyanti, mengaku senang mengikuti PBAK sampai akhir penutupan. Meskipun PBAK di tahun ini jauh berbeda, terlebih dalam pelaksanaannya. "Terhibur sekali dengan suguhan di akhir kegiatan PBAK yang menghadirkan hiburan dari UKM musik dan Teater Satoesh," tandasnya. (Aida)