Ketua SC, M Fikri Abdun Nasir, mengaatakan, adanya pengenalan Ormawa yaitu untuk memperkenalkan serta menarik mahasiswa baru agar mengikuti organisasi-organisasi sesuai skill yang dimiliki.
Lebih lanjut, ia mengapresiasi kreativitas para Ormawa dalam menampilkan video profil organisasi mereka. Menurutnya, meski pengenalan ormawa dilakukan secara daring lewat video, ini tak mengurangi kreativitas para ormawa. "Video yang dibuat pun sangat menarik semua,” tambahnya.
Meskipun PBAK tahun 2020 dilaksanakan secara daring, Fikri berharap mahasiswa baru dapat menerima materi secara maksimal. “Untuk adik-adik mahasiswa baru IAIN Kudus, nikmatilah prosesnya, jangan hanya sekedar kuliah kos pulang, tapi ciptakanlah lingkungan yang mampu membantumu merealisasikan mimpimu,” harapnya.
Hampir senada dengan Fikri, Ketua Dema Fakultas Tarbiyah, Rovik Hidayat, menjelaskan, peran organisasi kemahasiswaan sangat penting dalam membentuk generasi yang kritis, kreatif, dan inovatif. Ia berpendapat, mahasiswa adalah agen of change yang harus memiliki sikap aktif, berpikir kritis, dan tanggap terhadap lingkungan dan masyarakat.
“Menjadi mahasiswa tidak cukup hanya datang, duduk, dan diam mengikuti proses pembelajaran selama dibangku perkuliahan," jelasnya.
Melalui organisasi, tambah Rovik, tidak hanya ilmu saja yang didapatkan, namun juga pengalaman-pengalaman yang tidak ditemukan dibangku perkuliahan.
Sementara itu, Mahasiswa Baru Fakultas Tarbiyah, Marfu'atul Mahiroh, mengapresiasi kreativitas video ormawa yang menarik. "Saya tertarik untuk mengikuti beberapa Ormawa, meski belum tau Ormawa mana yang sesuai passion saya," ungkapnya melalui pesan Whatsapp. (Vina)