Pengangkatan tema citizen jurnalism dalam acara kelas pagi dilatarbelakangi oleh pesatnya perkembangan teknologi. Setiap orang dapat dengan mudah menulis dan mempublikasikan informasi di media sosial yang mereka miliki.
Dalam paparannya Rosidi mengatakan ada dua jenis penulis yaitu penulis gado-gado dan penulis spesifikasi.
"Penulis gado-gado yaitu penulis yang menulis apa yang ingin ditulis saja. Sedangkan penulis spesifikasi hanya menulis hal-hal khusus," katanya.
Qomarul Adib, menggaris bawahi bahwa citizen jurnalism adalah sebuah kegiatan partisipasi warga terkait dengan pelaporan penulisan yang berkaitan dengan informasi atau berita. Maka informasi yang ditulis dan dilaporkan harus sesuai fakta.
Sebagai citizen jurnalism, Lanjut Qomar, disiplin verifikasi data perlu dilakukan sehingga data yang dipublikasi adalah fakta dan tidak berdampak pada pembaca. Narasumber menjadi penting dalam hal ini.
"Setidaknya agar kita tidak dianggap hoax harus ada minimal satu narasumber," paparnya.
Koordinator Kelas Lagi, Muasy Ahmad, menjelaskan, kelas pagi nantinya akan dilaksanakan setiap ada even kampung budaya dengan tema lain yang menarik dan dapat diikuti oleh semua kalangan.
"Akan ada tema yang berbeda setiap pertemuan nantinya misal jurnalisme, bisnis, agrobisnis, peternakan dan lain-lain akan kami diskusikan," jelasnya
Sebagai penutup, peserta kelas pagi juga diajak untuk praktik langsung mencari dan mempublikasikan berita dari acara launching Kampung Budaya Piji Wetan. (muna)