Salatiga, PARIST.ID - Masa pandemi bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk
mengasah keterampilan akademik maupun non akademis, salah satunya dengan
mengikuti lomba. Meskipun banyak kendala di awal, dengan semangat dan keseriusan
Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) PGMI berhasil menyabet juara 3 dalam Lomba
Musikalisasi Hadis Tingkat Nasional PTKIN/PTKIS yang diselenggarakan oleh PGMI
IAIN Salatiga.
Vokalis Muhammad Anif Riyanto menjelaskan, musikalisasi
hadis yang bertajuk ‘Buniyal Islam’ ini mengusung konsep rukun islam bergenre
pop dan langgam jawa. Karena tidak ada ketentuan dalam membawakan musikalisasi
hadis, kelima personil sepakat memilih rukun islam karena lebih menarik dan
mudah.
“Diawali dengan musik
darbuka, sholawat, dan suluk. Dan ditambahi puisi jawa supaya lebih bervariasi,”
jelasnya kepada Paradigma via pesan WhatsApp, Rabu (25/11/20).
Anif mengaku dalam menentukan ide, ia mengaku mencari lewat
youtube kemudian di-aransemen dengan bantuan alumni. “Kita berlatih
secara mandiri lalu menentukan jadwal latihan karena waktunya sudah mepet” aku
mahasiswa semester lima tersebut.
Terkait pembuatan video, salah satu personil Annisa Dita
Ramadhani menjelaskan pengambilan video di daerah Rendeng Kudus. Menurut
penuturan Dita lokasi tersebut dianggap dekat dan pas untuk pengambilan video.
“Dengan tiga vokal, dua personil pengiring yaitu darbuka
dan piano. Pengambilan video dilakukan sehari sebelum waktu pengiriman ditutup,”
tuturnya.
Adapun kendala dalam membuat video, Dita merasa kesulitan
dalam mengatur jadwal latihan, memilih tempat pengambilan video, dan kesibukan
masing-masing.
“Baru pertama kali jadi vokal ya tentunya banyak kendala
tapi harus semangat. Tidak menyangka dapat juara,” ungkap Dita.
Mendengar hal ini, Ketua HMPS PGMI, Muhammad Wafiy Haydar
Ali mengungkapkan kebahagiaan atas kemenangan yang diraih anggotanya. Wafi mengaku
dapat merasakan antusias teman-teman PGMI yang mengikuti lomba.
“Mulai dari penampilan, pengambilan, dan pengeditan video,”
terangnya.
Wafi berharap semua mahasiswa PGMI bisa mengembangkan
keterampilan akademis maupun non akademis. “Kalau berhasil ya disyukuri dan kalau
tidak jangan mudah menyerah,” pungkasnya. (nonik)