Pelaksanaan pemilwa dengan protokol kesehatan yang ketat |
KAMPUS, PARIST.ID – Komisi Pemilihan Umum Mahahasiswa (KPUM) IAIN Kudus menyelenggarakan Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilwa) secara serentak. Meskipun masih dalam situasi pandemi, kegiatan pemilwa tetap dilaksanakan secara langsung sejak pukul 08.00-12.00 WIB, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, Rabu (06/01).
Ketua KPPS, Ainul Arifin mengatakan seluruh petugas KPPS mendapat himbauan dari Rektor agar menerapkan protokol kesehatan yang ketat. “Semua petugas dan pemilih dihimbau untuk menggunakan sarung tangan, faceshield, masker, dan handsanitizer,” kata Ainul.
Untuk berjaga-jaga, Ainul mengaku pihaknya telah bekerja sama dengan Polisi, TNI, Satpam, dan Menwa sebagai keamanan untuk mencegah terjadinya kerumunan sehingga kegiatan dapat berjalan kondusif.
Senada dengan Ainul, Ketua Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Muhammad Mukhlis mengatakan KPUM menyediakan 16 Tempat Pemungutan Suara (TPS) agar pemilwa dapat berjalan kondusif. Menurut Mukhlis, selain untuk mempersingkat waktu, hal ini juga bertujuan untuk menghindari terjadinya kerumunan saat pemungutan suara. “Tahun sebelumnya hanya ada 5 TPS, karena pandemi kami tambahi jadi 16 TPS, 10 di kampus timur dan 6 di kampus,” katanya saat dihubungi Parist.id.
Mukhlis juga menambahkan, pihak KPUM tidak menerapkan pemilwa daring dianggap tidak aman karena mudah terjadi kecurangan dan manipulasi data. “online malah banyak celah, bisa di-hack,” imbuhnya.
Salah satu peserta, Winda Meilina, Mahasiswa PGMI
semester lima mendukung penuh adanya pemilwa ini. Menurut Winda meskipun pandemi,
mahasiwa harus menggunakan hak suaranya sebaik mungkin. “Ini menyangkut masa
depan kampus selanjutnya, bakal ada gebrakan apa nih dari pemimpin yang
terpilih nanti? Selain itu, pemilwa juga kan bisa dijadikan tolok ukur kualitas
mahasiswa kita,” tuturnya. (Mirna)