PEMATERI : Rosidi tengah menyampaikan materi kiat-kiat menulis opini agar tembus ke media masa. Foto: Anas/Paragraph |
Kudus, parist.id - Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pemikiran Politik Islam (PPI) menyelenggarakan workshop literasi untuk kali pertama. Workshop yang diikuti oleh 30-an anggota HMPS ini mengusung trobosan Gerbang Serasi (Gerakan Membangun Semangat Literasi).
Gerbang Serasi bertujuan untuk menumbuhkan semangat literasi mahasiswa khususnya Prodi PPI. Pada pertemuan pertama yang bertema 'Kiat-kiat Menulis Opini Hingga Tembus Media' ini, acara digelar secara offline di gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Lantai 2 Kampus Barat, Selasa (30/03).
Menghadirkan pemateri tunggal Pimpinan Redaksi Media Online Suara Nahdliyyin, Rosidi memaparkan beberapa poin penting dalam menulis opini. Rosidi menyebut, salah satu hal yang harus diperhatikan ketika menulis opini adalah aktualitas.
"Pertama, opini harus bersifat aktual atau berdasarkan fakta," paparnya.
Dia menambahkan, opini yang ditulis harus mengandung solusi alternatif di dalamnya, yang tentunya dengan sudut pandang yang berbeda.
"Di dalamnya mengemas isu-isu lama dalam sudut pandang yang berbeda," tambahnya.
Rosidi juga menjelaskan bagaimana perbedaan antara opini dan berita yang sering disalahartikan oleh masyarakat.
“Berita sumbernya langsung dari narasumber sedangkan opini langsung dari pemikiran penulis,” pungkasnya.
Sementara itu, Moch. Ariq Ajaba, ketua divisi riset dan bidang pendidikan politik, menyampaikan bahwa workshop ini merupakan trobosan baru dari divisi riset dan bidang pendidikan politik untuk membangun semangat literasi.
“Output dari acara ini adalah semangat menulis, membaca, public speaking. Kita juga akan menampung karya-karya anak HMPS kemudian kita pilih dan upload di website,” ungkapnya.
Kedepan, Ariq berharap acara seperti ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswa PPI saja, melainkan dapat menjadi wadah yang memfasilitasi kegiatan literasi untuk umum.
"Karena baru pertama kali jadi target utama kami hanya anggota HMPS PPI, tapi harapannya kedepan semoga bisa menjadi wadah pembangun literasi untuk umum," harapnya. (Dea, Anas, Lia/Magang)