Foto : Istimewa |
Kudus, parist.id - Kesenian 'Terbang Papat' berhasil mengharumkan Desa Megawon melalui sejumlah prestasi. Irama dan iringan musik yang khas, membuat Terbang Papat menjadi daya tarik bagi semua kalangan. Megawon, Jum'at (19/03).
Kepala Urusan Perencanaan Desa Megawon, Zaenuri (46), mengatakan Terbang Papat awal mulanya dibentuk karena minimnya masyarakat Megawon yang berminat mendalami ilmu agama. Maka dari itu, terbang papat dipilih menjadi sarana untuk memperbaiki kualitas keagamaan masyarakat.
Sejumlah prestasi telah berhasil dicapai, diantaranya Juara Harapan 3 Terbang Papat Tingkat Kabupaten kudus, Juara 1 Porseni IPPNU Anak Cabang Jati, Festival Terbang Kemerdekaan Tingkat Kecamatan Jati, Lomba Terbang Papat Tingkat Kabupaten Masjid Agung Kudus, Juara 1 Lomba Terbang Papat Tingkat Kabupaten Kudus Dinas Pariwisata, Piagam Festival FKTP Jepang Pakis, Piagam Festival FKTP Bae, Piagam Rekor MURI Terbang Papat Terlama, Piagam Istighosah 4 Tahun wafatnya Gus Dur dan Piagam Festival Tabuh Jidur.
Salah satu warga, Santoso (51) menyatakan walaupun secara turun-temurun mengalami kejayaan, tetapi tidak menutup kemungkinan terbang papat mengalami kegagalan dalam dua tahun terkahir ini.
“Tidak masalah jika tidak berprestasi karena pandemi ini jadi kerumunan tidak diperbolehkan,” pungkasnya. (Iza, Novia/Magang)