PIAGAM: Piagam penghargaan peraih medali emas Olimpiade Numerasi dan Literasi Indonesia (ONLI) session 2 tahun 2021. |
Salah satu mahasiswi peraih medali emas, Asfiatul Maulidiyah mengaku senang karena usahanya aktif di Komunitas Mathematics Olympiad Club (MOC) membuahkan hasil yang membanggakan.
“Alhamdulillah-nya Tadris Matematika memberikan wadah untuk mahasiswanya mengembangkan minat dan bakat di bidang olimpiade. Jadi saya bisa memperdalam dan sharing soal-soal olimpiade Matematika,” terang mahasiswi semester dua itu.
Herdiyanti Putri Mu'asaroh pun telah berhasil meraih medali perunggu pada ajang lomba Olimpiade dan tingkatan yang sama seperti Asfi.
Selain Asfi dan Herdiya, mahasiswa Tadris Matematika juga berhasil meraih 3 medali pada ajang Olimpiade Sains Indonesia (OSI) 2021 tingkat Mahasiswa, Guru, dan Siswa Jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA Se-Indonesia yang diselenggarakan pada 29-30 Mei April 2021.
Diantaranya, Herdiyanti Putri Mu’assaroh peraih medali perak bidang Matematika, Faisal Ulin Alamsyah peraih medali perunggu bidang Matematika, dan juga Mustofa peraih medali perunggu bidang Matematika kategori mahasiswa.
Mendengar hal ini, Ketua Program Studi Tadris Matematika IAIN Kudus, Arghob Khofiya Haqiqi, turut bangga dan mengapresiasi atas pencapaian prestasi yang diperoleh para mahasiswanya. Ia menambahkan, hal tersebut membuktikan bahwa para mahasiswa mampu bersaing di tingkat nasional.
Dengan adanya komunitas MOC Tadris Matematika IAIN Kudus sebagai wadah para mahasiswa untuk mengembangkan prestasi, minat, dan bakat mereka. Hal ini dapat memicu semangat para mahasiswa dalam meningkatkan kompetensi, pengalaman, serta kepercayaan diri.
"Kami ucapkan terima kasih kepada komunitas MOC serta bapak/ibu dosen yang telah membimbing dan mendukung mahasiswanya. Saya berharap, untuk kedepannya para mahasiswa bisa bersaing lebih di tingkat Internasional," paparnya.
Senada dengan Arghob, Rektor IAIN Kudus, Mundakir juga sangat mengapresiasi prestasi yang dicapai oleh mahasiswa tersebut. Menurutnya, selain membanggakan diri juga membawa nama baik lembaga IAIN Kudus.
“Terlebih lagi prestasi ini bisa menjadi bagian kontribusi penting dalam proses akreditasi institusi yang segera akan kita submit,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia berharap mahasiswa yang berprestasi seperti itu dapat terus meningkatkan kompetensinya pada jenjang yang lebih tinggi.
“Harapan dari lembaga, mereka terus belajar lebih tinggi lagi (S2 dan S3) agar kelak bisa menjadi dosen di IAIN Kudus. Karena akan lebih bangga lagi jika yang diterima sebagai dosen dari alumninya sendiri,” pungkasnya. (Vina)