Amiati, wisudawan terbaik program studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD). |
KAMPUS, parist.id – Amiati, mahasiswi program studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) menjadi wisudawan terbaik setelah lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,89. Bersama 23 wisudawan terbaik lainnya, ia diundang untuk menghadiri pelaksanaan wisuda IAIN Kudus ke-29 periode Juni 2021 secara offline di gedung Rektorat lantai 3, Rabu (30/06).
Menjadi wisudawan terbaik, salah satu motivasi terbesar Amiati adalah orang tuanya. Sama seperti mahasiswa yang lain, ia ingin membuat orang tuanya bangga terhadap anaknya dengan meraih prestasi.
“Kalau ditanya motivasi terbesar, pastinya sama, Mas dengan mahasiswa lain. Pengen membanggakan kedua orang tua saya, Mas, dan lagi Alhamdulillah saya diberikan kesempatan kuliah di sini dengan beasiswa Bidikmisi,” jelasnya saat diwawancarai secara terpisah lewat pesan WhatsApp, Kamis (01/07).
Amiati juga tidak mengira bahwa dirinya yang menjadi wisudawan terbaik. Padahal, menurutnya banyak mahasiswa lain yang lebih hebat darinya.
“Kalau ditanya mengira apa nggak bakal jadi salah satu wisudawan terbaik, sama sekali nggak menyangka. Soalnya saya yakin temen-temen lain banyak yang jauh lebih hebat dari pada saya,” jawabnya.
Selain kuliah, Amiati juga sambil usaha kecil-kecilan di online shop untuk meringankan biaya perkuliahannya. Tak hanya itu, mahasiswi kelahiran desa Ronggo, Jaken, Pati tersebut juga memperoleh beasiswa Bidikmisi dari kampus.
Lebih lanjut, Amiati memberikan tips kepada mahasiswa agar bisa menyelesaikan studi tepat waktu. Menurutnya, mahasiswa harus pandai membagi waktu antara kuliah, tugas atau kegiatan yang lain sehingga tidak menghambatnya kewajiban kuliahnya.
Agar tidak malas mengerjakan skripsi, Amiati berpegangan pada prinsip bahwa skripsi itu bukan tentang siapa yang paling benar, tetapi bagaimana cara memperbaiki kesalahan. Selain itu, ketika ada kendala yang menghambat skripsi, mahasiswa harus pandai mencari solusinya.
“Karena menurut saya, ketika Allah memberikan kita suatu kendala atau cobaan pasti sepaket dengan solusi penyelesaiannya, tinggal gimana kita menemukan cara tersebut. Dan harus selalu ingat, kita punya tanggung jawab sama kedua orang tua, keluarga tercinta dan orang-orang di balik layar yang selalu mengharapkan salah satu kabar bahagia kelulusan kita,” pungkasnya. (Hs)