MENGAJAR: Mahasiswa IAIN Kudus melaksanakan Praktik Profesi Lapangan (PPL) di Madrasah Ibtidaiyah (MI) tahun 2018. (Foto: dok. Instagram Iqbal Nawawih) |
KAMPUS, parist.id - IAIN Kudus mengeluarkan kebijakan baru terkait pelaksanaan Praktik Profesi Lapangan (PPL) tahun 2021. Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini PPL akan diselenggarakan terpisah dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Setelah menerima berbagai laporan dan masukan dari mahasiswa, pihak kampus memutuskan untuk mengubah sistem pelaksanaan PPL dan KKN. Dekan Fakultas Tarbiyah, Abdul Karim mengatakan tujuan pemisahan kedua kegiatan ini adalah untuk menghindari munculnya kejenuhan dan hal-hal yang tak terduga di lokasi pelaksanaan.
"Karena banyaknya masukan dari mahasiswa dan melihat kondisi sekarang, kami ingin membuat mahasiswa lebih aman dan enjoy selama pelaksanaan PPL," jelasnya saat ditemui reporter parist.id di ruangannya, Gedung SBSN Lantai 2, Rabu (14/07).
Terkait pelaksanaan PPL, imbuh Karim, akan diselenggarakan secara offline. Kendati offline, pihaknya tetap akan menyesuaikan kondisi di lapangan dengan mengikuti kebijakan dari Lembaga Pendidikan yang ditempati.
“Praktiknya tetap menyesuaikan yang ada di madrasah, semisal di madrasah pembelajarannya secara online maka mahasiswa PPL juga mengikuti secara online," katanya.
"Meskipun online, Mahasiswa PPL tetap datang ke masing-masing Lembaga Pendidikan yang akan ditempatinya," lanjutnya.
Karim menambahkan, PPL tahun ini yang akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus mendatang. Di Fakultas Tarbiyah sendiri, akan diikuti sebanyak 1228 mahasiswa dari 10 program studi secara bersamaan, yakni prodi PAI, PBA, PGMI, PIAUD, TBI, TIPA, TIPS, TM, TB, dan BKPI.
"Kami melibatkan 120 Lembaga Pendidikan mulai Roudlotul Athfal (RA) sampai Madrasah Aliyah (MA), 105 lembaga di kota Kudus, dan 15 lembaga di Jepara, Pati, dan Demak," paparnya lebih lanjut.
Selain itu, dalam praktiknya, kegiatan PPL juga akan melibatkan beberapa pihak, diantaranya Kepala Madrasah, Wakil Kurikulum, Guru-guru Pamong 3-5 orang, dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Dari kegiatan ini, Karim berharap mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan PPL dengan baik sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan di buku panduan.
“Mahasiswa dilatih untuk bersosialisasi, mengembangkan sosial skill, dan membangun hubungan timbal balik antara guru-guru di lapangan. Harapannya agar mahasiswa benar-benar memiliki kompetensi lulusan yang sesuai dengan profil masing-masing prodi,” pungkasnya.
Senada dengan Karim, Dekan Fakultas Dakwah, Masturin juga mengungkapkan pelaksanaan PPL masih mempertimbangkan perkembangan Covid-19 di Kudus dan sekitarnya.
“Apabila kondisi Kudus dan sekitar belum memungkinkan, pelaksanaan PPL akan kami laksanakan dengan online” jawabnya saat diwawancarai via WhatsApp, Kamis (15/07).
Jika memungkinkan, tambah Masturin, PPL yang dilakukan mahasiswa adalah datang ke tempat lokasi PPL sesuai kompetensi prodi masing-masing.
"Salah satunya pada prodi KPI, mahasiswa PPL ke Televisi TVRI Jateng, iNews TV, Simpang 5 TV, Net TV, Metro TV, dan lain-lain," jelasnya.
Salah satu mahasiswa yang hendak menjalani PPL, Ahmad Abror, mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Arab semester 6, memberikan tanggapan terkait pelaksanaan PPL tahun ini. Meskipun sedikit gugup, ia mengaku sudah siap untuk mengikuti PPL
“Mungkin sedikit gugup dan khawatir karena mengingat kondisi masih seperti ini. Kalau untuk persiapannya, saya sudah siap jiwa dan raga," kata Abror.
Abror berharap dapat mempraktikkan apa yang selama ini ia pelajari dari perkuliahan di kelas secara langsung melalui PPL.
“Semoga juga PPL tahun ini bisa berjalan lancar dan memberikan pengalaman bermanfaat bagi saya dan lembaga," pungkasnya. (Mal,Rin)