 |
| PETIK: Mahasiswa tampak memetik buah parijoto saat melakukan jelajah alam Muria, Sabtu (28/02/2021). (Foto: Anas/Paragraph) |
KUDUS, parist.id - Sejumlah 65 mahasiswa terdiri dari Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) IAIN Kudus, kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Indonesia (UII) dan mahasiswa umum melakukan jelajah alam Muria, Sabtu (28/08/2021). Kegiatan yang mengusung tema "Safari Literasi Mandi Hutan Alam Muria" ini bertujuan untuk mengeksplorasi keberagaman tumbuhan endemik gunung Muria serta membuka mindset kewirausahaan di kalangan kawula muda.
Founder Alammu, Triyanto sebagai instruktur kegiatan jelajah alam Muria mengungkapkan hiking dengan berjalan kaki menyusuri kawasan hutan lindung dapat mengenalkan langsung kepada peserta berbagai macam tumbuhan lokal Muria mulai dari tumbuhan pranak, perkebunan kopi dan parijoto.
"Di sepanjang perjalanan saya sampaikan edukasi tentang perkebunan kopi yang masih terawat sejak masa kolonial, asal-usul, varietas, dan jenisnya. Dilanjutkan ke hutan lindung yang masih banyak tanaman endemik, yang paling menonjol pohon pranak, terakhir ke kebun parijoto dan cara perawatannya, dan pengolahan produk jadi," terangnya.
Tryanto berpesan kepada peserta sebagai anak muda harus dapat melatih kemandirian, kontrol diri dan kepemimpinan.
"Kewirausahaan penting bagi anak muda karena dapat melatih kemandirian, kontrol diri, dan kepemimpinan," ucapnya.
Ketua Panitia, Himmatul Aliyah mengungkapkan target acara ini peserta dapat mencari wawasan yang luas tentang tanaman obat, seperti halnya parijoto, baik buah dan daunnya yang bermanfaat bagi kesehatan dan cara pengolahannya.
“Poin penting tadi saya catat, bahwa masa muda harus memulai berwirausaha, dan yang harus ditingkatkan adalah skill, relasi dan etika untuk bisa bersaing di dunia kerja dan wirausaha,” ungkap Himma.
Salah satu perwakilan kelompok KKN UII, Fahmi Fachriza mengatakan kegiatan ini baru pertama kali ia ikuti. Ia berharap kedepannya bisa lebih mengembangkan diri dan banyak bereksplorasi.
“Kebanyakan dari anak muda sekarang kurang wawasan tentang alam dan lingkungan di sekitarnya, ketidaktahuan membuat mereka menutup mata. Dengan acara seperti ini kita bisa sadar dan dapat meningkatkan kecintaan dengan alam sekitar kita,” ungkapnya. (Min,Ans)
